Opini

Rektor Unira, Cak Hasan dan Manusia Ide

Selasa, 9 Maret 2021 | 09:30 WIB

Rektor Unira, Cak Hasan dan Manusia Ide

Cak Hasan mengenalkan Islam moderat hingga mancanegara. (Foto: NOJ/TBi)

Kehilangan sahabat dekat memang membuat lemas. Terlebih, ia seorang yang baik, sangat baik, visioner, humble, sat-set, dan mengkader. Tapi, kematian itu misteri. Dan mereka yang wafat membawa amal, maka senyum merupakan ingatan terakhir.

 

Cak Hasan prototype wong Ngalam yang berpikir untuk mengkader. Pengalaman dan pengabdiannya di Ansor Malang, dan kemudian Universitas Islam Raden Rahmat (Unira) Malang, tidak terbantahkan. Ia tercatat sebagai pemimpin muda Malang Raya yang setia dengan pengabdian. Ia mengabdikan diri sebagai muharrik, seorang penggerak.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

Temannya buanyak, lingkar pergaulannya luas. Dan dia bukan tipikal pemimpin yang mudah baper. Sesekali ia memang capek, tapi ia langsung menginjeksi semangat. Energinya berlipat. Jarang sekali--untuk tidak mengatakan tak pernah-- saya lihat Cak Hasan marah, atau bahkan merengut.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

Cak Hasan juga manusia ide. Ia menggerakkan lingkaran-lingkaran timnya dengan ide. yang pasti ia mengajak diskusi, mencari solusi. Dari situ, ide-idenya selalu punya kaki.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

Saya berteman dan mendukung Cak Hasan, tentu untuk gerakan sosial dan pendidikan--bertandem dengan Bro Dimas Iqbal Romadhon dan kawan-kawan lain--untuk menggerakkan ide-idenya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

Kini, jariyahmu abadi, amal dan pengabdianmu mencari cermin bagi kami semua.

 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

Banyak sekali yang kehilangan. Tapi, kami tidak menangis Cak. Kami hanya harus segera menyingsingkan lengan, menuntaskan harapan-harapan.

 

Alfaatihah.

 

Munawir Aziz adalah Sekretaris Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) United Kingdom. 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND