Metropolis

Kasus Campak di Sumenep Capai 2268, Pemerintah Gencarkan Imunisasi

Rabu, 27 Agustus 2025 | 22:00 WIB

Kasus Campak di Sumenep Capai 2268, Pemerintah Gencarkan Imunisasi

Prof. Dr. dr. Sukadiono, M.M. (foto: NOJ/ist)

Sumenep, NU Online Jatim
Deputi Bidang Kesehatan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI, Prof. Dr. dr. Sukadiono, M.M., mengungkapkan keprihatinannya terkait meningkatnya kasus campak di Kabupaten Sumenep. Berdasarkan data sejak Januari hingga 26 Agustus 2025, tercatat 2268 kasus campak, dengan 17 di antaranya meninggal dunia.

 

“Ini angka yang memprihatinkan. Kami mengajak seluruh warga Jawa Timur, khususnya Kabupaten Sumenep, untuk mengantisipasi agar kasus ini tidak terus bertambah,” ujar Prof. Sukadiono, Rabu (27/08/2025).

 

Menurutnya, salah satu upaya pencegahan yang efektif adalah melalui imunisasi campak. Ia menyampaikan bahwa program imunisasi telah digencarkan dalam dua hari terakhir oleh Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

 

“Kami mengajak masyarakat Sumenep, juga Pamekasan, Sampang, Bangkalan, dan bahkan Surabaya untuk tidak menunda imunisasi. Ini langkah penting demi melindungi anak-anak kita,” tegasnya.

 

Prof. Sukadiono juga menyinggung adanya kekhawatiran sebagian masyarakat terkait status halal vaksin. Ia menegaskan bahwa hal tersebut sudah memiliki landasan hukum yang jelas.

 

“Insyaallah, sudah ada Fatwa Majelis Ulama Indonesia No. 33 tahun 2018 yang bila kita baca secara komprehensif, tidak ada masalah. Jika belum ada vaksin pengganti yang halal, penggunaan vaksin campak ini dibolehkan,” jelasnya.

 

Ia menutup dengan ajakan bersama untuk mencegah penyebaran penyakit ke daerah lain. “Mari kita bersama-sama mencegah penyebaran campak dan melindungi anak-anak kita dari risiko infeksi,” pungkasnya.