Unusa dan Politeknik di Surabaya Buat Aplikasi Prakarsa Laboratorium
Sabtu, 24 September 2022 | 07:30 WIB
Surabaya, NU Online Jatim
Konsulat jenderal AS di Surabaya bersama Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) dan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) kerja sama membuat aplikasi Prakarsa Laboratorium dengan teknologi VR/AR.
Teknologi VR ini nantinya akan diperuntukkan untuk pembelajaran siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di seluruh Indonesia. Aplikasi multi-platform ini memungkinkan siswa sekolah menengah di Indonesia untuk mensimulasikan eksperimen di laboratorium secara langsung menggunakan perangkat Virtual Reality (VR), aplikasi browser web (luring dan daring), Teknologi Augmented Reality (AR).
Tiga platform tersebut dihadirkan untuk memberikan kemudahan akses bagi para pengguna untuk belajar berbagai macam topik Sains, Teknologi, Teknik, Seni dan Matematika (STEAM).
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Rektor Unusa, Achmad Jazidie mengatakan, teknologi ini memungkinkan pembelajaran online disajikan secara nyata kepada para siswa. Sebab, di era pandemi dunia pendidikan berubah, yang awalnya offline menjadi online, disini kita dituntut untuk beradaptasi dengan cepat.
"Teknologi ini memungkinkan siswa untuk hadir secara nyata dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran yang berhubungan dengan lab," katanya, Senin (19/09/2022)
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Ia mencontohkan, misalkan pembelajaran fisika atau elektronik yang bisanya dilakukan di lab, akan beralih secara virtual dengan teknologi VR ini. Nantinya pengukuran gaya atau pelajaran lainnya akan dilakukan secara virtual. Memanfaatkan teknologi ini kegiatan praktek yang dilakukan secara virtual reality seolah nyata.
“Kerja sama ini pihaknya akan berkontribusi menyediakan modul-modul pembelajarannya, sedangkan PENS akan menyiapkan sistem atau teknologi yang digunakan. Kami kerjakan secara bersama-sama, nanti akan digunakan oleh siswa SMA se-Indonesia, di distribusikan secara gratis," terangnya.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Menurutnya, program ini bisa menghapus gap pendidikan yang terjadi di Indonesia. Karena semua sekolah memiliki teknologi dan modul pembelajaran yang sama.
Sementara Wakil Duta Besar A.S. Michael Kleine menjelaskan, platform teknologi dari A.S ini diharapkan bisa membangun generasi penerus wirausahawan yang sukses dan berjiwa sosial di Indonesia.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
“Amerika Serikat berkomitmen untuk berinvestasi di masa depan pendidikan dan teknologi Indonesia," ujarnya, Rabu (14/09/2022).
Prakarsa laboratorium di danai lewat dana hibah dari MyAmerica Surabaya (MAS), sebuah pusat informasi yang berlokasi di Konsulat A.S.di Surabaya kepada Yayasan Laniuzen Inovasi Indonesia, yang didirikan oleh M. Ali Fikri, seorang alumni program pertukaran dari Departemen Luar Negeri A.S. pada tahun 2019.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND