• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Rabu, 26 Juni 2024

Khutbah

Khutbah Jumat: Teladan Nabi Ibrahim dalam Mendidik Anak

Khutbah Jumat: Teladan Nabi Ibrahim dalam Mendidik Anak
Khatib menyampaikan pesan takwa kepada para Jamaah (Foto:NOJ/rri.co)
Khatib menyampaikan pesan takwa kepada para Jamaah (Foto:NOJ/rri.co)

Naskah khutbah Jumat ini membicarakan tentang bagaimana Nabi Ibrahim mendidik anak. Silahkan yang berminat untuk mengunduh tema khutbah ini.
 

 

Oleh: Panji Nurrahman*

 

Khutbah I:


إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَه. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللَّهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن


اَمَّا بَعْدُ، قَالَ الله تَعَالَى: يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. وَقَالَ الله تَعَالَى يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا


وَ إِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ، وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا: كِتَابَ اللهِ وَسُنَّةَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ


Hadirin jam’ah Jum’at yang dimuliakan Allah
 

Mengawali Jum’at di siang hari ini marilah kita bersyukur kepada Allah swt. atas segala rahmat dan karunia yang selalu Ia berikan kepada kita semua. Kemudian, Shalawat dan Salam senantiasa kita kirimkan kepada Rasulullah saw., Nabi akhir zaman penutup para Nabi dan Rasul. Semoga kita semua termasuk golongan orang-orang yang akan mendapatkan syafaat-Nya di hari perhitungan kelak. Selaku khatib tak lupa kami berwasiat kepada seluruh jamaah dan kepada diri khatib, marilah kita tingkatkan kualitas takwa kita kepada Allah swt. dengan mengerjakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.


Hadirin jama’ah Jum’at yang dimuliakan Allah


Di era digital yang semakin berkembang, kondisi anak-anak menjadi salah satu perhatian utama. Perkembangan teknologi seperti handphone dan internet memberikan dampak yang signifikan bagi kehidupan anak-anak. Bermain handphone, game, sosial media, menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam keseharian anak-anak saat ini dan terkadang penggunaan teknologi-teknologi tersebut sering tidak dapat dikontrol oleh orang tua serta seringkali membawa kepada dampak-dampak yang negatif.


Kurangnya pengawasan dan kurangnya didikan yang diberikan oleh orang tua menjadi salah satu penyebab anak-anak saat ini banyak yang kecanduan bermain handphone. Tidak dapat kita pungkiri, bahwa banyak orang tua yang lalai dalam memberikan perhatian yang diperlukan bagi anak-anak mereka. Sebagai akibatnya, anak-anak tumbuh tanpa panduan moral dan nilai-nilai etika yang kuat, dan justru mudah terpengaruh dengan hal-hal negatif yang mereka dapatkan dari konten-konten yang tidak pantas dari internet.


Hadirin jam’ah Jum’at yang dimuliakan Allah


Dalam Islam, salah satu fungi lingkungan keluarga adalah sebagai madrasatul ula yaitu pendidikan yang pertama bagi seorang anak. Madrasatul ula adalah pendidikan yang diberikan kepada anak oleh bapak dan ibunya sebagai pendidik. Keluarga sebagai lingkungan pendidikan yang pertama bagi anak memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan kepribadian anak. Pendidikan keluarga berfungsi memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar, meliputi pengetahuan tentang agama, nilai-nilai moral dan nila-nilai etika.


Oleh karena itu, sebagai bentuk perhatian terhadap kondisi anak-anak saat ini perlu kiranya kembali kita kuatkan peran dari orang tua sebagai pendidik utama dalam lingkungan keluarga sebab dalam Islam orang tua memiliki kewajiban untuk memberikan pendidikan yang baik kepada anaknya. Salah satu nabi yang bisa dijadikan teladan dalam mendidik anak adalah Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim banyak memberikan contoh bagaimana cara-cara dalam mendidik anak yang baik. Hal tersebut sebagaimana terungkap dalam firman Allah berikut:


قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ


Artinya: “Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang bersama dengannya .... ” (QS. Al-Mumtahanah: 4)


Hadirin jama’ah Jum’at yang dimuliakan Allah


Kaitannya dengan cara mendidik anak, ada dua metode yang diterapkan Nabi Ibrahim yang dapat kita contoh dan teladani. Dua metode tersebut adalah:


Pertama: Menjadi teladan yang baik untuk anak


Sayyid Qutub dalam kitabnya Tafsir Fi Zilalil Qur’an, menjelaskan bahwa salah satu metode yang harus diterapkan dalam mendidik anak adalah memberikan teladan atau contoh-contoh yang baik. Artinya, ketika memerintahkan anak untuk melakukan ibadah seperti melaksanakan shalat, maka orang tua haruslah memberikan contoh terlebih dahulu dengan melaksanakan shalat. Metode seperti itu jugalah yang diterapkan oleh Nabi Ibrahim dalam mendidik anaknya.


Nabi Ibrahim memberikan teladan dan contoh yang baik kepada anaknya seperti dalam keimanan, ketaatan, moral, dan etika. Salah satu contoh teladan yang diberikan oleh nabi Ibrahim kepada anaknya adalah sifat halim atau santun. Dalam Al-Qur’an surah Hud ayat 75 dijelaskan bahwa Nabi Ibrahim adalah orang yang sangat santun.


اِنَّ اِبْرٰهِيْمَ لَحَلِيْمٌ اَوَّاهٌ مُّنِيْبٌ


Artinya: “Sesungguhnya Ibrahim benar-benar penyantun, pengiba, lagi suka kembali (kepada Allah)” (QS. Hud: 75)


Kemudian di dalam surah AS-Saffat ayat 101 dijelaskan bahwa nabi Ismail adalah orang yang santun sebagaimana bapaknya yaitu Nabi Ibrahim.


فَبَشَّرْنٰهُ بِغُلٰمٍ حَلِيْمٍ


Artinya: “Maka, Kami memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak (Ismail) yang sangat santun” (QS. As-Shaffat: 101)


Hadirin jama’ah Jum’at yang dimuliakan Allah


Kedua: Demokratis dan selalu berdialog dengan anak.


Nabi Ibrahim sebagai orang tua dalam mendidik anak tidak berlaku layaknya seorang diktator. Nabi Ibrahim adalah tipe orang tua yang sangat komunikatif dan demokratis. Dia selalu mengutamakan dialog dan berdiskusi bersama anaknya ketika membahas suatu permasalahan. Hal tersebut sebagaimana tergambar dalam firman Allah berikut:  


فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَابُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَاأَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ


Artinya: “Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; Insha Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". (QS. As-Shaffat: 102)


Dari Ayat di atas, dapat dipahami bahwa ketika menerima perintah dari Allah untuk menyembelih Ismail, nabi Ibrahim lantas tidak langsung melaksanakan perintah tersebut melainkan terlebih dahulu meminta pendapat dari anaknya terkait perintah itu. Hal ini menunjukkan bahwa nabi Ibrahim adalah orang tua yang sangat komunikatif dan demokratis serta tidak memaksakan kehendaknya kepada anaknya.


Wahbah Az-Zuhaili dalam kitabnya Tafsir Al-Munir, menjelaskan bahwa hikmah dari musyawarah antara nabi Ibrahim dengan anaknya yaitu nabi Ismail tentang mimpinya menyembelih anaknya yang merupakan perintah Allah semata-mata untuk menguji kesabaran keduanya dalam menaati perintah dari Allah. Karena teladan yang baik, yaitu bersabar dalam menaati perintah Allah yang diajarkan oleh nabi Ibrahim kepada anaknya, maka Nabi Ismail pun bersikap sabar ketika mendapat perintah dari Allah.


Hadirin jama’ah Jum’at yang dimuliakan Allah


Dua metode dalam mendidik anak sebagaimana dicontohkan oleh nabi Ibrahim, sangat cocok untuk kita lakukan dan praktikkan dalam mendidik anak-anak kita saat ini. Kewajiban mendidik anak adalah tanggung jawab dari orang tua, olehnya itu kita tidak boleh lalai dalam memerhatikan serta menjaga dan mendidik anak-anak kita. Tentu kita sangat mengharapkan anak-anak yang sholeh layaknya nabi Ismail, maka dari itu sebagai orang tua kita juga harus bisa meneladani nabi Ibrahim dalam mendidik anaknya.


Demikian khutbah jum’at yang dapat kami sampaikan semoga bermanfaat dan menjadi berkah bagi kita semua. Aamiin Ya Rabbal Alamin. 


بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ


Khutbah II:


 الْحَمْدُ لِلَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلَّهِ. أَشْهَدُ أنْ لآ إلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيّ بعدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ


 أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ 


اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْإِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا لِلَّذِيْنَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ


عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ
اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ


 

*Alumni Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga


Khutbah Terbaru