• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Madura

‘Gus Baha Kutu Al-Qur’an’, Bawa Pelajar NU Ini Juara Menulis Biografi Ulama

‘Gus Baha Kutu Al-Qur’an’, Bawa Pelajar NU Ini Juara Menulis Biografi Ulama
Aqil Husein Almanuri, penulis Mengenal Gus Baha, Kutu Al-Quran Nusantara. (Foto: NOJ/ A Habiburrahman).
Aqil Husein Almanuri, penulis Mengenal Gus Baha, Kutu Al-Quran Nusantara. (Foto: NOJ/ A Habiburrahman).

Sumenep,  NU Online Jatim

Sebagai penyelenggara, Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Jawa Timur telah mengumumkan daftar pemenang 'Lomba Menulis Biografi Ulama Nusantara se-Jawa Timur' Selasa, (27/10/2020) tempo hari. Dalam daftar pemenang tersebut, muncul nama seorang pelajar Nahdlatul Ulama (NU) asal Kabupaten Sumenep, yakni Aqil Husein Almanuri.

 

Karyanya yang berjudul 'Mengenal Gus Baha, Kutu Al-Qur'an Nusantara' berhasil menyabet juara 2 dalam lomba tersebut. Delegasi Pimpinan Ranting (PR) IPNU Gapura Timur, Keamatan Gapura, Kabupaten Sumenep tersebut berhasil menyisihkan kompetitor lain dari berbagai Kabupaten/ Kota se-Jawa Timur.

 

"Syukur alhamdulillah, karya saya berhasil menjuarai lomba tersebut. Ini di luar dugaan, mengingat pesertanya se-Jawa Timur yang tentunya persaingannya cukup ketat," ujarnya kepada NU Online Jatim, Senin (02/11/2020).

 

Mahasiswa Semester 3 Program Studi (Prodi) Hukum Keluarga Islam (HKI) di Institut Agama Islam (IAIN) Madura ini mengakui bahwa dirinya senang dan bangga, karena bisa mengharumkan desanya, sekolahnya, sekaligus organisasinya. Kendati demikian, ia mencoba mengendalikan rasa senang tersebut agar tidak menjadi sebuah kepuasan.

 

"Karena, jika saya puas, maka semangat menulis saya akan terancam," imbuh alumnus MA Nasy'atul Muta'allimin ini.

 

Pria kelahiran 27 Februari 2002 tersebut menyebutkan, langkah selanjutnya yang akan ia lakukan adalah untuk tetap menjaga semangatnya dalam hal menulis. Tidak hanya untuk diri sendiri, tapi juga beri'tikad untuk menularkannya kepada orang lain di sekitarnya, baik melalui organisasi ataupun yang lain.

 

"Karena saya berkomitmen untuk selalu anfa'uhum linnas atau bermanfaat untuk orang lain," terang pria yang biasa dipanggil Aqil ini.

 

Ia menceritakan, awal mula ia mengetahui lomba tersebut setelah mendapatkan pesan dari salah satu anggota WhatsApp Grup. Kemudian, secara spontan ia teringat kepada KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha, yang merupakan ulama salah satu ulama idolanya. "Maka dari itu, saya langsung tulis dan menarasikan biografi beliau (Gus Baha)," ungkapnya.

 

Koordinator Bidang Kaderisasi PAC IPNU Gapura Sumenep masa khidmat 2018-2019 ini juga menyampaikan, kesukaannya dalam dunia literasi berawal sejak di bangku Madrasah Tsanawiyah (MTs). Sejak saat itu, ia mulai melatih diri untuk menulis teks pidato untuk dilombakan dalam suatu event di sekolahnya.

 

"Dan ketika duduk di kelas XII, saya buat esai pertama saya berjudul "Skenario Politik di Balik Topeng Agama", yang sekarang dimuat di media surau.id," terangnya.

 

Wakil Ketua Bidang Kaderisasi PK IPNU Madrasah Aliyah (MA) Nasy'atul Muta'allimin Gapura Sumenep masa khidmat 2018-2019 ini juga memaparkan, motivasinya dalam menulis berdasarkan sebuah quotes "Writing is The Only Way To Change The World Without Leaving Bed", yang artinya Menulis adalah salah satu cara kita bisa mengubah dunia tanpa meninggalkan tempat tidur.

 

"Oleh karena itu, sebagai langkah kecil dalam mengaktualisasikan 'agent of change' yang disematkan kepada saya, maka saya memiliki kesadaran untuk terus menulis. Selain itu, dengan menulis saya juga bisa menambah uang jajan sendiri," ujarnya sembari tersenyum.

  
Kaya Prestasi Menulis

Karirnya dalam dunia kepenulisan tidak perlu diragukan lagi. Terbukti, berkat tulisannya tersebut ia berhasil menggondol banyak kejuaraan. Diantaranya ialah Juara 2 Lomba Resensi Buku antar Fakultas UPZ Perpustakaan IAIN Madura, Juara 3 Lomba Esai se-Madura yang dihelat oleh FKS Nurul Jadid Paiton dan Juara 1 lomba Cipta Puisi se-Kabupaten Sumenep.

 

Tidak hanya itu, beberapa karyanya juga termaktub dalam beberapa antologi. Diantaranya adalah puisinya yang berjudul 'Rindu Sebuah Malam' (Penerbit Pramedia), 'Alarm Kematian' (Penerbit Rumah Kita), dan 'Rindu dan Hujan' (Penerbit Anlitera). Sedang esainya yang berjudul 'Pancasila dalam Kacamata Mahasiswa Hukum Keluarga Islam' bercokol dalam Antologi Esai yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) HKI IAIN Tulungagung.

 

Pria yang bergiat di Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Activita IAIN Madura ini merupakan penulis tetap di 'Taman Akal', sebuah website yang membidangi dunia tulis menulis. Bahkan, baru-baru ini tulisannya yang berjudul "Kebijakan Kuliah Virtual dalam Perspektif Kaidah Fiqih" berhasil dimuat di Radar Madura (Jawa Pos Grup).

 

Lantas, ia pun berpesan kepada para pemuda, khususnya IPNU sebagai masa depan NU, bahwa tulisan itu sangat dibutuhkan, baik untuk lingkungan, bangsa, agama, dan negara. Selain itu, eksistensi kita sebagai pemuda pembawa perubahan, juga bisa dilakukan melalui tulisan. Perubahan sekecil apapun itu, bisa dicapai salah satunya adalah dengan menulis.

 

"Karena dengan menulis, maka kita akan kekal sebagaimana yang pernah disampaikan oleh Pramoedya Ananta Toer," pungkasnya mengakhiri perbincangan.

 

Editor: Romza


Editor:

Madura Terbaru