• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 19 Maret 2024

Madura

Ketua PCNU Pamekasan: Jihad Akbar Nahdliyin Saat ini Lawan Hawa Nafsu

Ketua PCNU Pamekasan: Jihad Akbar Nahdliyin Saat ini Lawan Hawa Nafsu
Ngaji ke-NU-an dan pengukuhan PR NU GP Ansor Toket dan Karang Anyar Proppo. (Foto: NOJ/Syarofi)
Ngaji ke-NU-an dan pengukuhan PR NU GP Ansor Toket dan Karang Anyar Proppo. (Foto: NOJ/Syarofi)

Pamekasan, NU Online Jatim

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pamekasan KH Taufik Hasim mengajak warga Nahdlatul Ulama (NU) dan Ansor untuk melakukan jihad fi sabilillah. Jihad yang dimaksudkan oleh Kiai Taufik adalah untuk melawan hawa nafsu.  

 

Ajakan tersebut disampaikan langsung di hadapan warga di acara Ngaji ke-NU-an dan pengukuhan Pengurus Ranting (PR) Nahdlatul Ulama (NU) dan PR Gerakan Pemuda (GP) Ansor Toket dan Karang Anyar, Proppo. Kegiatan ini berjalan pada Jumat (05/02/201) malam di balai desa Karang Anyar, Proppo. 

 

"Ketika seseorang mengenal kata jihad maka anggapannya selalu perang, padahal tidak. Lalu bagaimana ketika orang-orang banyak yang sudah Islam? Maka ketahuilah jihad bagi warga NU dan Ansor saat ini adalah melawan hawa nafsu," katanya.

 

Pengasuh Pondok Pesantren Bustanul Ulum, Sumber Anom itu menambahkan, bahwa jihad hawa nafsu merupakan jihad akbar.

 

"Nabi ketika selesai melakukan perang Badar mengajak sahabat untuk melakukan perang melawan hawa nafsu. Bahkan nabi menilai jihad melawan hawa nafsu termasuk jihad akbar ketimbang perang Badar. Padahal perang Badar saat itu kita tauu merupakan pertempuran yang sangat dahsyat apalagi saat itu bulan puasa," imbuh alumni Pondok Pesantren Lirboyo itu. 

 

Hal ini sangat cocok dengan situasi saat ini dimana fitnah semakin meluas utamanya di media sosial.

 

"Maka pengurus NU dan Ansor yang telah dilantik tadi harus meredam fitnah yang menyebar," tegas mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kediri itu.

 

Dalam kesempatan yang sama, Kiai Taufik juga mengingatkan agar ketika Indonesia Raya dikumandangkan, warga betul-betul menyanyikan dengan penuh khidmat. 

 

"Ketika lagu Indonesia Raya dinyanyikan, posisi badan jangan main-main, harus dalam keadaan tegak. Saya sendiri jika menyanyikan Indonesia Raya dengan khidmat, tanpa diduga air mata mengalir karena sadar di balik simbol merah putih ada darah dan perjuangan santri dan ulama," pungkasnya. 

 

Sebelumnya kegiatan ini dimulai, dilakukan pengukuhan kepada PRNU Terak dan Karang Anyar yang dipimpin langsung oleh KH Zainul Hasan, Wakil Ketua PCNU Pamekasan. 

 

Hadir dalam kegiatan ini sejumlah tokoh dari PCNU Pamekasan, MWCNU Proppo, PC GP Ansor Pamkasan, dan masyarakat umum.

 

Editor: Risma Savhira


Madura Terbaru