Matraman

Gandeng Banyak Kalangan, NU Nganjuk Siap Kelola Sampah

Ahad, 2 Februari 2020 | 00:19 WIB

Gandeng Banyak Kalangan, NU Nganjuk Siap Kelola Sampah

Kesepakatan kerja sama antara NU, DLH dan Kertaspedia dalam mengelola sampah di Nganjuk. (Foto: TimesIndonesia)

Nganjuk, NU Online Jatim
Kerja sama dilakukan antara Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Nganjuk dengan Dinas Lingkungan Hidup setempat serta Kertaspedia. Disepakatilah Gerakan Sampah Berkah di kota ini.

'

'Kami sangat mendukung langkah PCNU Nganjuk berkolaborasi dengan Kertaspedia untuk berperan aktif mengatasi masalah sampah,'' kata Kepala DLH Nganjuk, Tri Wahju Kuntjoro, Sabtu (1/2). 

 

Dukungan DLH ini dia sampaikan saat mendapat laporan bahwa PCNU Nganjuk bersama perusahaan start up Kertaspedia meluncurkan program sampah berkah. Karena ini sejalan dengan target DLH yang sampai 2025 harus mengurangi sampah sampai 30 persen. Sedangkan penanganan sampah ditargetkan sampai 70 persen. 

 

''Pemkab akan terus mendorong partisipasi aktif ormas dan desa untuk mewujudkan ini,'' katanya.

 

Menyambut ini, Ketua PCNU Nganjuk KH Bisri Hisyam menugaskan LPNU atau Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama untuk aktif mengambil peran. 

 

Ketua PC LPNU Nganjuk, Darul Farokhi menjelaskan kini saatnya generasi milenial NU Nganjuk peduli terhadap lingkungan. Peduli terhadap masa depan bumi.

 

"Toh, merekalah yang akan merasakan dampak nyata tentang kesehatan bumi di masa depan,'' ungkapnya.

 

Bersama warga NU Nganjuk, Tri Wahju yakin, target ini bisa tercapai. Kolaborasi DLH, PCNU dan desa dirancang untuk membut Tempat Pembuangan Sampah atau TPS. Bila tiga desa bisa menyiapkan lahan dan bangunan untuk TPS, DLH akan mendukung fasilitas kontainernya. 

 

''Sehingga, penanganannya efisien,'' jelasnya. 

 

CEO Kertaspedia Badril Rizal sangat bersyukur bisa menggandeng LPNU untuk aksinya di Nganjuk. Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini akan mendorong generasi milenial NU sekitar untuk menjalankan program tersebut. 

 

Sistem yang dia bangun berbasis aplikasi kertaspedia. Jadi, para pengguna aplikasi nantinya cukup kirim info. 

 

''Tim kami akan menjemputnya,'' kata dia. 

 

''Nganjuk memang istimewa. Dan kami sengaja memposisikan Nganjuk sebagai mitra strategis Kertaspedia. Di Nganjuk, bersama LPNU Nganjuk kami akan membuat pilot proyek pendegrasian sampah organik dengan teknologi biokonversi,'' tambah Rizal. 

 

Sukses pilot proyek di Nganjuk ini, tambahnya, akan dijadikan pondasi untuk program Kertaspedia di daerah lain. 

 

''Saya terima kasih sekali kepada LPNU Nganjuk yang sudah melakukan riset degradasi sampah organik. Dengan demikian, Kertaspedia bisa melebarkan aksinya tidak hanya pada sampah kertas dan plastik,'' kata Rizal.

 

Kini, manajemen Kertaspedia sedang menyiapkan semuanya. Diharapkan, para generasi milenial bisa terlibat aktif dalam program ini. 

 

Ditambahkan Rizal, aksi mengatasi sampah ini tidak hanya bermuatan bisnis. 

 

''Kami juga menyiapkan program donasi sampah untuk membantu yatim piatu, dhuafa dan lainnya yang juga menjadi perhatian khusus NU Nganjuk,” terangnya.

 

Aksi donasi sampah ini, lanjutnya, diserahkan kepada masing-masing regional manager. Penerima manfaat atas donasi dirancang berdasarkan usulan Regional Manager Kertaspedia Nganjuk.

 

Kamal Mushthofa, alumnus Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) dari Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama  (MWCNU) Ngronggot ditunjuk Kertaspedia untuk menjadi Regional Manager Nganjuk. 

 

''Guna mewujudkan aksi donasi ini, kami akan berkolaborasi dengan LAZISNU. Dengan demikian, semuanya bisa berjalan bersama dan saling melengkapi,'' katanya. 

 

Khusus untuk gerakan di lapangan, tambah dia, Kertaspedia akan menyusun tim dengan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama atau LPBINU. 

 

''Ini memang gerakan bersama. Bukan monopoli satu lembaga saja. Pokoknya PCNU Nganjuk sayek saeko proyo demi mewujudkan gerakan sampah berkah. Bila perlu, bersama LPBINU kita harus membangun brigade sampah berkah. Nyuwun tambahe pangestu poro sesepuh dan kiai,” pungkas Gus Darul, sapaan akrabnya.

 

 

Editor: Syaifullah