• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Metropolis

Covid-19 Melandai, Tingkat Keterisian RS di Jatim Turun 75 Persen

Covid-19 Melandai, Tingkat Keterisian RS di Jatim Turun 75 Persen
Infografik perkembangan kasus harian Covid-19 dan BOR di Jawa Timur. (Foto: Humas Pemprov Jatim)
Infografik perkembangan kasus harian Covid-19 dan BOR di Jawa Timur. (Foto: Humas Pemprov Jatim)

Surabaya, NU Online Jatim

Usaha keras pemerintah provinsi dan seluruh elemen masyarakat dalam menangani Covid-19 di Jawa Timur berbuah hasil. Kasus Covid-19 turun 98 persen per 27 September 2021 dibandingkan Juli lalu. Begitu pula dengan tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit rujukan atau BOR, turun 75 persen dibandingkan Juli lalu.

 

Mengacu pada rilis harian Kemenkes RI dan RS Online periode 15 Juli-27 September 2021, beberapa unsur mengalami penurunan. Di antaranya, kasus harian dari 8.230 menjadi 92 di Jatim. Artinya, terjadi penurunan sebanyak 98 persen pada rentang waktu periode tersebut. Kasus kematian harian mengalami penurunan dari 211 orang menjadi 14 atau turun sebanyak 93 persen.

 

Dari segi keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR), juga mengalami penurunan, baik Isolasi, ICU pada RS, maupun BOR pada RS Lapangan. BOR Isolasi pada periode 15 Juli - 27 September 2021 menurun dari 81 persen menjadi 6 persen atau terjadi penurunan sebesar 75 persen. BOR ICU menurun dari 78 persen menjadi 11 persen atau turunnya sebanyak 67 persen. Sementara BOR RS Lapangan juga mengalami penurunan dari 74 persen menjadi 5 persen atau turun 69 persen.

 

Atas capaian tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan terima kasih atas kerja keras, sinergi,  doa serta kolaborasi dari tenaga kesehatan, Forkopimda, dan berbagai elemen strategis masyarakat. Di dalamnya juga ada pemkab/pemkot, tokoh agama, tokoh masyarakat, perguruan tinggi, media, seluruh relawan dan masyarakat yang bergotong royong ikut mencegah dan mengendalikan penyebaran Covid-19 di Jatim.

 

“Ini patut kita syukuri bersama dan saya sampaikan terima kasih atas kerja keras dan sinergi dari berbagai elemen masyarakat di Jatim. Pada saat yang sama mohon tetap jaga protokol kesehatan dan percepat vaksinasi,” kata Khofifah dalam keterangan tertulis diterima pada Rabu (29/09/2021).

 

Menurut Khofifah, terjadinya penurunan atau pelandaian BOR yang signifikan ini menjadi kabar baik. Apalagi di Jatim penurunan tak hanya BOR Isolasi, tetapi juga ICU dan RS Lapangan. Sebagaimana diketahui sesuai standar dari WHO (organisasi kesehatan dunia) itu BOR minimal 60 persen.

 

“Meski BOR kita berada di bawah standar yang ditetapkan WHO, namun saya mohon tetap waspada dan diikuti dengan disiplin protokol kesehatan (prokes) serta percepatan vaksinasi,” pinta Ketua Umum PP Muslimat NU itu.

 

Khofifah juga menjelaskan, jumlah kabupaten/kota di Jatim yang masuk Level 1 bertambah menjadi 28 daerah. Hasil ini diperoleh berdasarkan hasil assesmen situasi Covid-19 dari Kemenkes RI per 26 September 2021 yang dirilis 27 September 2021.

 

Adapun 28 kabupaten/kota yang masuk Level 1 ialah Kabupaten Tuban, Sumenep, Situbondo, Sidoarjo, Kota Pasuruan, Kota Mojokerto, Kab. Sampang, Ponorogo, Pasuruan, Pamekasan, Pacitan, Ngawi, Magetan, Madiun, Lumajang, Lamongan, Kota Surabaya, Kota Kediri, Kota Blitar, Kota Batu, Kab. Kediri, Jombang, Jember, Gresik, Bondowoso, Bojonegoro, Blitar, dan Banyuwangi.

 

Tersisa 10 kabupaten/kota masuk Level 2, yaitu Kabupaten Tulungagung, Trenggalek, Probolinggo, Nganjuk, Mojokerto, Malang, Kota Probolinggo, Kota Malang, Kota Madiun, dan Bangkalan.


Metropolis Terbaru