Surabaya, NU Online Jatim
Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek) UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya terus berkomitmen untuk mengembangkan jejaring riset internasional dalam upaya menunjang penyelenggaraan pendidikan yang unggul serta inovasi-inovasi dalam pelaksanaan penelitian atau riset. Senin (18/01/2021) Fakultas Saintek UINSA bekerjasama dengan Universitas Hiroshima dan lima universitas dari Indonesia, yakni UIN Malang, Universitas Jember, UIN Alaudin Makasar, IAIN Tulungagung, Universitas Brawijaya, serta Universitas National Chung Hsing, Taiwan, menyelenggarakan Konferensi Online Japan Science Technology Sakura Science Program (JST SSP) 2021. JST SSP ini merupakan program yang telah diselenggarakan secara berkesinambungan sejak tahun 2018 oleh Marine Biological Laboratory - Universitas Hiroshima selaku penyelenggara utama.
Konferensi yang digelar hingga Selasa (19/01/2021) mendatang ini menjadi ajang saling berbagi pengalaman mengikuti program pertukaran pelajar mahasiswa dari Indonesia dan Taiwan ke Universitas Hiroshima yang telah dilakukan sejak tahun 2018. Selain itu, acara ini juga merupakan sarana untuk mempublikasikan hasil penelitian, utamanya dalam bidang biologi kelautan. Kunifumi Tagawa, yang juga merupakan Direktur Marine Biological Laboratory di Universitas Hiroshima, menyampaikan bahwa konferensi ini merupakan tindak lanjut dari program JST SSP 2020.
“Mengingat kondisi pandemi saat ini maka kami tidak dapat mengundang 10 peserta JST SSP 2020 dari UIN Sunan Ampel dan UIN Malang untuk student exchange ke Hiroshima, sehingga acara konferensi ini diadakan sebagai pengganti,” kata Tagawa.
Konferensi diawali dengan presentasi peserta program exchange JST SSP 2018 dan 2019. Para alumnus menguraikan secara singkat tentang pengalaman kegiatan mereka selama mengikuti program tersebut. Salah satu yang berkesempatan menyampaikan pengalaman mengikuti program exchange JST SSP adalah Pratiwi Dwi Puspitasari, alumnus JST SSP 2019 yang juga merupakan alumnus Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Saintek UINSA. Ketua Program Studi Ilmu Kelautan, Asri Sawiji, menyampaikan bahwa pengembangan kapasitas mahasiswa, baik hard maupun soft skill, salah satunya dapat dilakukan melalui student exchange. Untuk itu Program Studi Ilmu Kelautan mencoba menginisiasi kolaborasi dengan Marine Biological Laboratory Universitas Hiroshima pada akhir tahun 2019 berupa program student exchange.
“Program student exchange JST SSP ini merupakan kesempatan emas yang harus dikejar oleh mahasiswa, tidak boleh disia-siakan,” tutur Asri.
Selepas paparan pengalaman dari alumnus JST SSP, acara dilanjutkan dengan special lecture yang diisi oleh Profesor Toshifumi Sakaguchi dari Univeristas Hiroshima yang mengangkat topik mengenai manfaat bakteri laut. Sakaguchi telah meneliti beragam bakteri laut sebagai agen bioremediasi, beberapa diantaranya dari genus Shewanella sp. Menurut Sakaguchi, kerja sama dengan peneliti Indonesia sangat terbuka karena masih banyak sekali hal yang bisa dieksplorasi di laut Indonesia.
“Potensi bakteri laut di perairan Indonesia perlu dieksplor lebih banyak lagi,” ungkapnya.
Dari konferensi ini diharapkan tercipta kerjasama penelitian atau penelitian kolaboratif yang selanjutnya akan mampu meningkatkan kualitas penelitian di Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Ampel Surabaya.
“Pada akhirnya penyelenggaraan kegiatan ini menuju pada peningkatan kualitas penelitian sebagai salah satu bentuk sumbangsih dari para dosen di lingkungan Fakultas Saintek yang tentunya akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujar Evi Fatimatur Rusydiyah, Dekan Fakultas Saintek UINSA.
Editor: Risma Savhira