• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Metropolis

Gelar Lomba Tahfidz, RSI Siti Hajar Sidoarjo Bekali Anak dengan Qur'an

Gelar Lomba Tahfidz, RSI Siti Hajar Sidoarjo Bekali Anak dengan Qur'an
Peserta lomba tahfidz RSI Siti Hajar dari MI KH Mukmin Sidoarjo (Foto: NOJ/Boy Ardiansyah)
Peserta lomba tahfidz RSI Siti Hajar dari MI KH Mukmin Sidoarjo (Foto: NOJ/Boy Ardiansyah)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Hajar Sidoarjo menggelar lomba tahfidz hafalan surat-surat pendek. Pada babak penyisihan yang dilaksanakan secara online, peserta yang mengikuti berjumlah 316. Kemudian dipilih 60 peserta untuk masuk sesi final yang digelar secara offline di Ruang Darun Na’im Lantai III, Senin (17/04/2023).

 

DR dr HM Zulfikar As’ad selaku Direktur Umum RSI Siti Hajar pada sambutannya mengatakan acara ini bukan berorientasi menang dan kalah. Melainkan untuk menyiapkan anak-anak untuk memiliki bekal Al-Qur’an yang baik.

 

“Lomba tahfidz ini merupakan edukasi RSI Siti Hajar kepada masyarakat khususnya anak-anak agar lebih dekat dengan Al-Qur’an,” katanya.

 

Disebutkan pegangan Al-Qur’an menjadi bekal terbaik bagi anak-anak agar nantinya bisa menjadi generasi yang baik di masa depan. Acara ini juga memiliki tujuan untuk syiar Islam dari RSI Siti Hajar, dikarenakan rumah sakit ini merupakan milik NU. Tentunya dengan menerapkan ajaran Al-Qu’ran.

 

“Untuk selamat di dunia dan akhirat, manusia dibekali dua perkara, takni Al-Qur’an dan hadist. Yang masuk pada babak final ini merupakan anak-anak terbaik yang sudah dibina oleh orang tua, guru atau ustadz/ustadzah,” ujarnya.

 

Ia mengapresiasi para orang tua yang punuh semangat datang ke RSI Siti Hajar Sidoarjo untuk mendampingi anak-anaknya. Ia juga mengajak anak-anak untuk berterima kasih kepada kedua orang tua yang mana telah membimbing hingga seperti saat ini. Menurutnya banyak orang yang menyesal ketika waktu kecil tidak mau belajar Al-Qur’an.

 

“Tetapi masih baik kalau ada orang yang sudah tua mau belajar Al-Qur’an. Namun belajar di waktu tua tidak akan bisa fasih bacaan Qur’annya seperti anak-anak yang sudah terlatih sejak kecil,” jelasnya.

 

Ia berharap kegiatan ini dapat menebar manfaat bagi masyarakat umum di bulan suci Ramadhab.

 

“Mudah-mudahan kegiatan ini memberi manfaat dan keberkahan untuk kita semua,” tandasnya.


Metropolis Terbaru