Surabaya, NU Online Jatim
Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) selalu dimeriahkan oleh berbagai kalangan, termasuk di Jawa Timur. HUT RI ke-76 kali ini sejumlah kalangan di Jatim menggelar upacara bendera dan doa bersama.
Upacara bendera di antaranya dilaksanakan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Batu hari Selasa, (17/08/2021) pagi. Acara berlangsung di depan kantor sekretariat PCNU Kota Batu Jl Agus Salim No 21-23 Sisir, Kecamatan Batu, Kota Batu.
Acara ini dilaksanakan sebagai perwujudan rasa nasionalisme bagi para kader NU di Kota Batu.
Dalam kesempatan ini, Zainal Musthofa selaku Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Batu menyampaikan amanat Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Ia mengingatkan pandemi Covid-19 ini sebagai kesempatan untuk memperbaiki dan mawas diri.
"Kita ingin pandemi ini menjadikan kita mawas diri, memperbaiki diri, dan menguatkan diri dalam menghadapi tantangan masa depan," tuturnya.
Pandemi menjadi ujian sekaligus pengasahan kekuatan kita semua. "Semua pilar kehidupan kita diuji, semua pilar kehidupan kita diasah, kesabaran, ketabahan, kebersamaan, kepandaian dan ketepatan kita semuanya diuji dan sekaligus diasah," lanjutnya.
Zainal kemudian mengajak tangguh menghadapi pandemic Covid-19. "Kita harus tangguh dalam menghadapi pandemi juga berbagai ujian di masa depan, dan kita harus tumbuh dalam menggapai cita-cita bangsa," pungkasnya.
Upacara yang diinisiasi PCNU kota Batu ini hanya dihadiri sedikit peserta guna mengurangi kerumunan dan mematuhi protokol kesehatan. Adapun peserta upacara terdiri dari perwakilan pengurus GP Ansor, Banser, juga utusan pengurus Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) kota Batu.
Upacara di Ponpes
Upacara yang sama juga dilaksanaka di Pondok pesantren Darul Ihsan Menganti, Kabupaten Gresik, Selasa (17/08/2021). Kegiatan yang dilaksanakan di halaman pesantren ini hanya diikuti santri dan kepala sekolah dengan mematuhi protokoler kesehatan secara ketat.
Saat prosesi upacara, tidak terlupakan adanya proses sambutan dari inspektur upacara, Kiai Mulyadi selaku Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ihsan Menganti. Dalam kesempatan itu, ia menyapaikan sebuah petikan kisah Rasulullah SAW.
"Yang pada zaman Rasulullah berada di Makkah yang di lingkari dengan berbagai suku serta perbedaan keyakinan. Namun, bagaimana Rasulullah tetap memberikan pengayom dan berdakwah yang rahmatal lil alamin. Maka, kalau saat ini Indonesia di tempati dengan berbagai macam agama. Maka, keadaan ini sudah terjadi lebih dahulu di zamannya Rasulullah," demikian kata Kiai Mulyadi.
Pelajar NU Bojonegoro
Hal serupa juga diadakan PC IPNU-IPPNU Bojonegoro yang melaksanakan upacara HUT RI ke 76 secara virtual, Selasa (17/08/2021).
Kegiatan di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Ulul Albab Desa Plesungan Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro ini bekerja sama dengan Dewan Kerja Cabang (DKC) Corp Brigade Pembangunan (CBP) Korp Pelajar Putri (KPP) kabupaten setempat sebagai petugas upacara. Sedangkan Bojonegoro Student Creative Digital (BSCD) sebagai media kreatif PC IPNU IPPNU Bojonegoro bertugas menyiarkan acara.
Acara yang dihadiri peserta secara terbatas ini diikuti anggota IPNU IPPNU se-Kabupaten Bojonegoro secara virtual. Selain itu ada pula Majelis Alumni PC IPNU-IPPNU Bojonegoro. Serta turut hadir pula Pimpinan Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Bojonegoro melalui zoom meeting dan siaran live streaming YouTube.
Doa Bersama
Sementara HUT RI ke-76 dimeriahkan PCNU Sampang dengan menggelar Tahlil dan Doa Bersama untuk para pejuang dan syuhada Covid-19 secara virtual, Senin (16/08/2021) malam.
Kegiatan yang berpusat di Kantor PCNU Jalan Diponegoro Kota Sampang ini berlangsung khikmat diikuti oleh segenap unsure dari PCNU, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU), Banom, serta pengurus Ranting NU di wilayah Sampang.
Acara dibuka dengan pembacaan Surat Al Fatihah oleh Rais Syuriyah PCNU Sampang, KH Syafiuddin Abdul Wahid, kemudian pembacaan qiroatul quran, tahlil dan doa berurutan dipimpin Ustadz Harisun, KH Idris Abdur Rozzaq, dan KH Jabir Ali Ridho.
Ketua Tanfidziyah PCNU Sampang, KH Mo Itqon Bushiri menyampaikan bahwa acara doa dan tahlil merupakan bentuk pengabdian kepada Allah. Guna mengharap ridlanya dan perlindungan agar dibebaskan dari pandemi Covid-19.
"Walaupun secara virtual saudara-saudara kita di MWC, mengikuti dengan seksama kami ucapkan terima kasih. PCNU merasa sangat bangga," ungkap Kiai Itqan dalam sambutannya.
Selain itu, lanjutnya, juga sebagai perwujudan rasa syukur, doa dan tahlil ini bagi para pendahulu yang berjuang untuk kemerdekaan dan para tenaga medis yang telah meninggal dalam bertugas.
"Untuk guru-guru kita, untuk orang tua kita dan para pahlawan yang telah mendahului kita, untuk kemerdekaan dan juga para tenaga kesehatan yang berusaha membantu yang lain di masa pandemi," harapnya.
Dalam penutup acara tersebut, KH Syafrudin Syarif selaku Katib Syuriah PWNU Jawa Timur mengajak semua pengurus NU untuk menjaga NKRI dan kemerdekaan dari yang tidak bertanggung jawab.
"Karena orang di luar kita, tidak senang kalau Indonesia itu aman. Mereka tidak senang kalau Indonesia ini damai, supaya mereka bisa kembali mengamabil kekayaan Indonesia," tuturnya.
Sementara itu, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ngimbang Kabupaten Lamongan juga mengadakan acara do'a bersama untuk keselamatan bangsa dalam peringatan HUT RI ke-76.
Acara tersebut diadakan di kediaman salah satu anggota Ansor di Dusun Brajak, Desa Drujugurit, Kecamatan Ngimbang. Untuk mengurangi kerumunan, acara tersebut di hadiri oleh beberapa perwakilan anggota dan pengurus Ansor.
Ketua PAC GP Ansor Ngimbang, Musta'in Romli mengatakan bahwa pandemi tidak boleh menurunkan semangat para kader dalam berkhidmat untuk Indonesia.
"Pun tidak hanya perjuangan para pahlawan saja, para ulama dan santri sangat berperan dalam kemerdekaan dulu," ujar Mustain.
Sedangkan di Pondok Pesantren Al-Jihad Surabaya juga menggelar doa bersama untuk kemerdekaan Indonesia. Kegiatan yang diselenggarakan Senin (16/08/2021) secara online tersebut diisi pembacaan salawat, dzikir, dilanjut tausiyah, dan diakhiri dengan doa.
Hadir dalam kegiatan tersebut Pengasuh Pesantren Al-Jihad, Kiai Much Imam Chambali, Kiai Syukron Djazilan, Kiai Saiful Jazil, asatidz Pondok Pesantren Al-Jihad, serta beberapa santri Al-Jihad yang berada di Pondok.
Dalam tausiyahnya, Kiai Imam berharap dengan adanya doa bersama ini masyarakat Indonesia semakin sabar, bertambah syukur, dan selalu rukun.
“Mbokyao kita semua merasakan rasa syukur, mendoakan para pahlawan. Semoga lantaran ini kita dijadikan sebagai orang sabar dan rukun,” katanya.
Penulis: Zaiyana Nur Ashfiya, Muhammad Arif, Fahromi Nashihuddin, Mutiara Firdausi, Rosa Amelia, Ahmad Rizkiansah Rahman
Editor: Romza
