• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Kediri Raya

Pohon Pala dan Cerita Kiai Pesantren Jatinom Ditahan Belanda

Pohon Pala dan Cerita Kiai Pesantren Jatinom Ditahan Belanda
Upacara peringatam Kemerdekaan RI ke-76 di Pesantren Jatinom, Kanigoro, Kabupaten Blitar, Selasa (17/08/2021). (Foto: NOJ/S)
Upacara peringatam Kemerdekaan RI ke-76 di Pesantren Jatinom, Kanigoro, Kabupaten Blitar, Selasa (17/08/2021). (Foto: NOJ/S)

Blitar, NU Online Jatim

Pimpinan dan santri di Pesantren Salafiyah Annahdliyyah Maftahul Ulum Jatinom, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, turut serta memperingati HUT RI ke-76 pada Selasa (17/08/2021). Mereka memperingati kemerdekaan dengan upacara pengibaran bendera Merah Putih dan aksi menanam biji pohon pala.

 

Gus Ahmad Khubby Ali bertindak sebagai Pembina upacara. Seluruh santri ikut serta dalam upacara tahunan itu, terntu saja dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Dalam sambutannya, putra dari Pengasuh Pesantren Jatinom Blitar itu menekankan kepada santri agar senantiasa mencintai NKRI.

 

"Menjaga NKRI adalah wajib agar senantiasa terjaga hifdzud din atau menjaga lestarinya ajaran agama Islam di Indonesia. Islam, khususnya ahlussunnah wal jamaah telah mendapatkan ruang untuk melakukan amalan ubudiyyah dan muamalah sebagaimana mestinya,” ucap pria yang akrab disapa Gus Bobby itu.

 

Begitu pula dengan pondok pesantren. Ia mengatakan, lembaga pendidikan tradisional itu tumbuh subur dinegeri Indonesia, kegiatan keagamaan difasilitasi negara dan berjalan dengan aman. Oleh karena itu, sudah sewajibnya masyarakat memelihara kemerdekaan dengan terus menjaga persatuan dan kebersamaan dengan seluruh unsur bangsa.

 

Usai upacara, para santri kemudian melakukan penyemaian bibit pohon pala sebanyak 76 biji, sesuai dengan usia NKRI. Gus Bobby mengatakan, penanaman biji pala itu sebagai tanda syukur atas kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia.

 

"Pemilihan bibit pala ini tidak lain atas jasa dan perjuangan pendiri Pondok Pesantren  Maftahul Uluum Jatinom, KH Mohammad Imam Bukhori dan putranya KH Mohammad Shofwan yang kerena konsistensinya melawan kolonial Belanda kemudian ditangkap dan diasingkan di Banda Naira (Maluku) selama 10 tahun," cerita Gus Bobby. 

 

Di Pulau Banda Naira, Kiai Imam dan Kiai Shofwan menjadi tahanan politik bersama Bung Hatta, Sjahrir, Tjipto Mangunkusumo, dan Iwa Kusuma Sumantri. Di tanah buangan keduanya juga menyiarkan pendidikan agama hingga pulang kembali ke Jawa pada tahun 1938. Nah, ketika pulang itulah Kiai Imam kemudian menanam pohon pala dan hingga kini masih berdiri di halaman Pesantren Jatinom.

 

"Inilah yang hari ini mengilhami penanaman biji pala ini agar semangat perjuangan terus dijaga dan dakwah santri terus mewangi di tengah-tengah masyarakat sebagai mana fuli atau bunga selaput pala yang harum semerbak," kata Gus Bobby.

 

Editor: Nur Faishal


Kediri Raya Terbaru