Mojokerto, NU Online Jatim
Majelis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor kabupaten Mojokerto mengelar acara liwetan bareng untuk mengenang budaya santri di pondok pesantren, Sabtu, (03/10) malam. Acara yang dihadiri puluhan anggota Rijalul Ansor (RA) ini dilaksanakan di Dusun Kauman, Desa/ Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto.
Lutfi Hakim, Ketua Rijalul Ansor Kabupaten Mojokerto mengatakan, liwetan merupakan tradisi santri pondok pesantren yang harus dilestarikan. "Liwetan ini memiliki filosofi sendiri yakni lambang kebersamaan dan persamaan, juga merupakan tradisi ulama Nahdlatul Ulama yang harus dilestarikan," ujarnya.
Selain liwetan, kegiatan tersebut juga diisi dengan tradisi amaliah Nahdlatul Ulama (NU), seperti pembacaan Ratibul Haddad agar kader Ansor tidak kehilangan pondasi. "Tradisi ulama salaf kita harus dilestarikan," terang Gus Lutfi.
Ia berharap, Rijalul Ansor konsisten mengawal gerakan amaliah NU. Sementara Barisan Ansor Serbaguna (Banser) tetap fokus di bidang keamanan. "Dengan hal tersebut, makannya anggota RA kebanyakan dari para gus atau putra kiai, karena Rijalul Ansor merupakan pasukan langit. Mudah-mudahan dengan adanya kami amaliah NU bisa dilestarikan melalui Rijalul Ansor," ungkap Gus Lutfi.
Sementara itu, Lukman Hakim, Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Bangsal menyampaikan, kegiatan rutinan Rijalul Ansor ini sangat baik. "Rijalul Ansor merupakan penyambung nilai-nilai sekaligus pengerak NU dibidang keagamaan dan amaliah," ujarnya.
Editor : Romza
