• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 18 April 2024

Metropolis

Milenial Tak Boleh Salah 'Asupan' Supaya Terhindar Terorisme

Milenial Tak Boleh Salah 'Asupan' Supaya Terhindar Terorisme
Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans), Pengasuh Ponpes Darul Ulum Peterongan Jombang. (Foto: NU Online).
Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans), Pengasuh Ponpes Darul Ulum Peterongan Jombang. (Foto: NU Online).

Surabaya, NU Online Jatim

Dua perempuan milenial berinisial terlibat aksi teror hingga bom bunuh diri. Mereka adalah YSF yang beraksi di depan pintu gerbang Gereja Katedral Makassar, dan ZA melakukan teror di Markas Besar (Mabes) Polri.

 

Menanggapi hal itu, Zahrul Azhar Asumta, menyampaikan keprihatinannya melihat usia mereka yang masih muda tapi sudah termakan doktrin menyesatkan. “Saya ucapkan keprihatinan yang mendalam atas kejadian yang melibatkan para remaja tanggung ini,” kata pria yang akrab disapa Gus Hans dikutip barometerjatim.com, Rabu(31/3/2021).

 

Gus Hans yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum Peterongan Jombang ini berharap, peristiwa rentetan teror ini bisa diambil hikmahnya. “Semoga ini bisa dijadikan pelajaran bagi kita semua, bahwa kita harus aktif menebarkan tentang nilai-nilai agama yang rahmatan lil alamin,” lanjutnya.

 

Ia menjelaskan, jika remaja masih labil mendapatkan asupan yang salah dan asuhan yang menyimpang tentang agama, maka yang terjadi adalah kejumudan berpikir dan beritindak. Sehingga akan berdampak pada perilaku yang tidak memanusiakan manusia.

 

“Kini tanggung jawab kita adalah memastikan, bahwa para tunas-tunas bangsa yang kita cintai harus terasupi tentang ilmu agama yang sebenar-benarnya,” katanya.

 

Gus Hans mengajak agar tidak membiarkan generasi milenial memiliki waktu dan pikiran yang kosong. Sebab, hal tersebut mudah dimasuki oleh paham-paham yang menyesatkan.

 

Justru  sebaiknya mengajak generasi milenial dengan memberi aktivasi-aktivasi positif seperti Pramuka atau kegiatan kepemudaan lainnya. “Kita harus aktif mendorong dan memfasilitasi mereka untuk berkegiatan positif, dan menuntut ilmu kepada mereka-mereka yang bersanad keilmuan yang jelas sesuai ajaranAhlussunnah wal Jama’ah,” jelasnya.

 

 

Bagi Gus Hans, sekarang saatnya anak muda, para tunas harapan bangsa diberikan peran dan diaktifkan dalam kegiatan yang positif. “Sehingga tidak ada kesempatan untuk menerima doktrin-doktrin yang menyesatkan,” ungkapnya.


Editor:

Metropolis Terbaru