• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Metropolis

Pengasuh Pesantren Genggong Ajak Milenial Ikuti Spiritualitas Ulama Terdahulu

Pengasuh Pesantren Genggong Ajak Milenial Ikuti Spiritualitas Ulama Terdahulu
Nun Hassan Ahsan Malik saat memaparkan materi. (Foto: NOJ/yt)
Nun Hassan Ahsan Malik saat memaparkan materi. (Foto: NOJ/yt)

Surabaya, NU Online Jatim

Kegiatan Ngaji Virtual Ramadlan dan Buka Bersama dengan tema ‘Tren Spiritualitas Muslim Milenial di Bulan Ramadlan’ bersama Nun Hassan Ahsan Malik berlangsung dengan lancar. Kegiatan yang diadakan oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur tersebut mendapat banyak sorotan dan hampir ditonton ratusan masyarakat luas melalui channel Youtube PWNU Jatim.

 

Dikatakan oleh moderator, bahwa Ngaji Virtual Ramadlan dan Buka Bersama yang digelar Jumat (30/04/2021) di Aula Mbah Bisri PWNU Jawa Timur tersebut diikuti oleh Lembaga Penanggulangan Gempa dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Jatim, Ikatan Seni Hadrah (Ishari) NU, dan alumni Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Probolinggo.

 

Menurut Nun Hassan Ahsan Malik, tujuan pengambilan tema ini adalah agar masyarakat dapat mengetahui tren atau kebiasaan spiritual ulama terdahulu dalam menyikapi bulan Ramadlan.

 

“Spiritualisme kita kepada Allah seharusnya meningkat bukan hanya di bulan Ramadlan saja melainkan terus-menerus hingga kapan pun. Namun di bulan Ramadlan ini kita tetap harus memaksimalkan ibadah dikarenakan kita akan memasuki malam Lailatul Qadar atau malam pengampunan bagi seluruh umat Islam,” katanya.

 

Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Probolinggo ini menceritakan bahwa Rasulullah SAW ketika telah memasuki malam ke-20 Ramadlan akan mempererat ikatan pada sarungnya dan membangunkan seluruh keluarganya yang berarti menandakan bahwa Rasulullah telah siap untuk menghidupkan malamnya untuk beribadah.

 

“Maka dari itu kita harus lebih menggiatkan diri dan bersemangat untuk beribadah di 10 hari terakhir bulan Ramadlan,” terangnya.

 

Penulis: Anisa Ayu Lestarina

Editor: Risma Savhira


Metropolis Terbaru