Sidoarjo, NU Online Jatim
Di sela-sela kunjungannya sebagai Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI), Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), H Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyempatkan untuk silaturahim dan menyapa para pengurus Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo dalam rangka konsolidasi organisasi. Kegiatan tersebut dipusatkan di Ballroom PCNU Sidoarjo, Kamis (09/01/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Gus Ipul memaparkan dua program strategis yang akan menjadi fokus utama organisasi dalam rangka menghadapi tantangan zaman. Dihadapan seluruh pengurus NU Sidoarjo dari setiap Banom hingga MWCNU yang hadir, Gus Ipul menekankan pentingnya dua hal besar yaitu penguatan keluarga sebagai benteng akidah dan transformasi tata kelola jam'iyah NU.
Gus Ipul menyampaikan bahwa program pertama adalah penguatan keluarga, yang diharapkan dapat menjadi benteng utama dalam menjaga akidah umat. Ia menegaskan bahwa keluarga merupakan pondasi utama dalam membentuk karakter dan keimanan generasi mendatang.
"Keluarga adalah pondasi utama dalam membentuk karakter dan keimanan generasi mendatang. Oleh karena itu, kita harus kembali ke keluarga, dengan menggerakkan 'Gerakan Keluarga Maslahah' yang bertujuan untuk mengatasi persoalan-persoalan mendasar dalam keluarga," ujar Gus Ipul.
Menurutnya, saat ini banyak tantangan yang dihadapi oleh keluarga, mulai dari masalah pendidikan anak, pengelolaan ekonomi, hingga ketahanan mental. "Oleh karena itu, NU berkomitmen untuk memberikan perhatian lebih pada masalah keluarga dengan menciptakan solusi yang tepat dan terarah," terangnya.
Ia menambahkan bahwa masalah keluarga seperti pendidikan anak, pengelolaan ekonomi, dan ketahanan mental, harus diberikan solusi yang tepat dan terarah. Dalam hal ini, Gus Ipul menegaskan bahwa peran Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) akan memprioritaskan tasharruf (penyaluran) bantuan untuk kebutuhan mendasar keluarga, seperti pendidikan dan kebutuhan sehari-hari.
"Kita harus memastikan keluarga-keluarga di seluruh Indonesia mendapatkan dukungan agar bisa bertahan dan berkembang dalam situasi yang serba sulit ini," jelasnya.
Dengan penguatan keluarga yang menjadi prioritas, NU berharap dapat menciptakan masyarakat yang lebih kokoh dalam akidah dan karakter, sehingga mampu menghadapi tantangan zaman dengan penuh keyakinan dan kedamaian.
Lebih lanjut, program kedua yang disampaikan Gus Ipul adalah transformasi tata kelola jam'iyah agar lebih profesional dan efisien. Ia menekankan pentingnya untuk mematuhi aturan dan standar yang sudah ditetapkan, serta mengoptimalkan penggunaan teknologi dalam setiap aspek kegiatan NU.
"Organisasi harus berjalan dengan tertib, transparan, dan efisien. Oleh karena itu, kita perlu memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada umat," katanya.
Ia juga menekankan bahwa sebagai pengurus NU harus dapat beradaptasi dengan platfrom Digitalisasi Data dan Layanan (Digdaya) NU sebagai tahapan transfromasi digital di tingkat PCNU nantinya. Dengan kemajuan teknologi, NU harus mampu beradaptasi dan memanfaatkan platform digital sebagai mempermudah komunikasi, konsolidasi, dan monitoring program-program keagamaan dan sosial.
"Transformasi ini akan membuat NU lebih modern, responsif, dan relevan di tengah perkembangan zaman," tambahnya.
Kedua program strategis ini diharapkan dapat membawa perubahan signifikan dalam kehidupan umat, baik dalam ranah keluarga maupun dalam pengelolaan organisasi NU, untuk tetap menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan kemaslahatan umat dan bangsa.
“Pengurus NU harus saling berhubungan, dalam berkomitmen untuk tetap menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan kemaslahatan umat dan bangsa,” pungkasnya.