Metropolis

Sinergi PWNU–FKPT Jawa Timur, Perkuat Dakwah Moderat dan Sistem Deteksi Dini

Rabu, 28 Mei 2025 | 08:30 WIB

Sinergi PWNU–FKPT Jawa Timur, Perkuat Dakwah Moderat dan Sistem Deteksi Dini

Pengurus FKPT Jawa Timur dan PWNU Jawa Timur. (Foto: NOJ/ist)

Surabaya, NU Online Jatim
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menerima audiensi dari Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Timur pada Selasa (27/05/2025), di kantor PWNU Jatim. Pertemuan ini menjadi momen penting untuk mempererat sinergi antara ormas keagamaan dan lembaga negara dalam menghadapi tantangan radikalisme dan menjaga ketahanan ideologi masyarakat.

 

Ketua PWNU Jawa Timur, KH. Abdul Hakim Mahfudz, menyambut baik kunjungan tersebut dan menekankan pentingnya koordinasi dan konsolidasi lintas lembaga.

 

“Koordinasi ini sangat penting karena Jawa Timur memiliki kepadatan penduduk yang luar biasa, sehingga harus menjadi prioritas dalam pencegahan radikalisme,” ujar Kiai Abdul Hakim.

 

Ia juga menyoroti potensi besar jaringan NU di Jawa Timur sebagai kekuatan strategis dalam menyebarkan nilai-nilai kebangsaan dan keagamaan yang moderat.

 

“Kami memiliki 45 PCNU, 652 MWCNU, dan lebih dari 8.500 ranting di tingkat desa. Jaringan ini bisa menjadi mitra penting dalam program-program pencegahan,” tambahnya.

 

Lebih lanjut, PWNU Jatim membuka peluang kolaborasi konkret dengan FKPT, termasuk dengan pemanfaatan sistem informasi yang menjangkau lapisan masyarakat paling bawah.

 

“Kalau ada instrumen seperti call center yang bisa menjadi kanal informasi dari tingkat akar rumput, itu akan sangat membantu dalam mendeteksi persoalan sosial sejak dini,” kata Kiai Abdul Hakim.

 

Sekretaris PWNU Jawa Timur, Ir. Moh. Faqih, menambahkan bahwa komunikasi dua arah sangat penting dalam menangkal potensi radikalisme.

 

“Kita perlu alat bantu pelaporan dari masyarakat, misalnya dalam bentuk polling atau mekanisme pelaporan sederhana terhadap kelompok-kelompok pengajian yang terindikasi menyimpang,” tuturnya.

 

Kehadiran FKPT Jawa Timur yang dipimpin oleh Prof. Dr. Husniyatus Salamah Zainiyati, M.Ag., membawa semangat kolaboratif. Dalam paparannya, Prof. Titik menjelaskan bahwa FKPT adalah perpanjangan tangan BNPT di daerah yang bertugas membangun edukasi dan kesadaran publik terhadap bahaya radikalisme.

 

“Kami ingin bersinergi dengan PWNU dalam menciptakan narasi-narasi dakwah yang moderat dan toleran, terutama di media sosial yang kini menjadi arena dakwah utama,” ujarnya.

 

Pertemuan ini juga dihadiri oleh jajaran pengurus FKPT Jatim, termasuk Ketua Bidang Perempuan dan Anak, Dra. Faridatul Hanum, yang menekankan pentingnya edukasi toleransi sejak dini, terutama di lingkungan pendidikan dan pesantren.

 

“Tindakan radikal kerap berakar dari intoleransi. Bahkan di pesantren pun masih terjadi bullying yang harus dicegah bersama,” jelasnya.

 

PWNU Jawa Timur menyambut baik semangat kolaborasi ini dan berharap sinergi dengan FKPT Jatim akan membawa dampak luas dalam menciptakan masyarakat Jawa Timur yang damai, toleran, dan terbebas dari paham radikal.