• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Metropolis

Tanggapan Pengasuh Pesantren di Lamongan Soal Gus Muwafiq

Tanggapan Pengasuh Pesantren di Lamongan Soal Gus Muwafiq
Gus Muwafiq saat silaturahim ke Pesantren Langitan, Tuban. (Foto: NU Online Jatim)
Gus Muwafiq saat silaturahim ke Pesantren Langitan, Tuban. (Foto: NU Online Jatim)

Lamongan, NU Online Jatim
Isi ceramah KH Ahmad Muwafiq saat masa kecil Rasulullah SAW, ditanggapi beragam. Ada yang tersinggung dan mengatakan bahwa Gus Muwafiq melakukan penistaan kepada sosok baginda Nabi.

 

KH M Muzakkin selaku pengasuh pondok pesantren khusus rehabilitasi sakit jiwa dan narkoba “Dzikrusyifa’ Asma’ Berojomusti, Lamongan  ikut angkat bicara.

 

Gus Zakky, sapaan akrab kiai yang sama-sama sebagai mubaligh yang dilahirkan satu desa dengan Gus Muwafiq yakni Desa Dadapan, Kecamatan Solokuro, Lamongan ini berharap semua pihak menahan diri.

 

“Kasus Gus Muwafiq ini harus disikapi secara bijak oleh semua pihak dan dilihat secara utuh bagaimana kronologi yang sebenarnya,” katanya kepada sejumlah media, Senin (9/12).

 

Ketua Umum JCW (Jatim Corruption Watch) Provinsi Jawa Timur ini berpesan bila ada sesuatu masalah yang menjadikan konflik di tengah masyarakat, segeralah duduk bersama.

 

“Dengan menghadirkan tokoh tertentu yang dianggap bisa mewakili umat, dan pemerintah juga harus hadir agar cepat terselesaikan. Seperti kasus yang menimpa Gus Muwafiq ini, siapa tokoh di deretan kelompok yang pro dan kontra agar segera dipanggil untuk diajak duduk bersama,” ungkapnya,

 

Dalam pandangannya, kasus akan segera menemukan solusi bila hal di atas dilakukan. Dan tentu saja hal tersebut berlaku sebaliknya.

 

Rasulullah SAW, lanjutnya kerapkali memperingatkan kepada umatnya akan terjadinya berbagai bentuk kekacauan, fitnah dan bencana sampai terjadinya hari kiamat. 

 

“Beliau telah menceritakan bahwa salah satu tanda dekatnya kiamat adalah banyaknya fitnah besar yang menyebabkan tercampurnya antara kebenaran dan kebatilan,” urainya.

 

Peristiwa yang menimpa pada Gus Muwafiq ini hendaknya dijadikan pelajaran bagi semua umat di negeri ini,terutama para ulama. 

 

“Muballigh, kiai, ustadz, guru, tokoh masyarakat, pemuka agama, pimpinan pesantren, imam masjid, imam mushala, para pejabat dan siapapun orangnya yang berkaitan dengan urusan publik hendaknya bisa diingatkan,” harapnya. 

 

Yang juga penting adalah menjaga kerukunan dan persatuan. Hal tersebut penting agar suasana damai bisa dirasakan seluruh lapisan masyarakat.

 

“Jadilah insan yang selalu berhusnuddzan kepada Allah dan sesama manusia agar hidup kita jadi barokah, selamat dunia serta akhirat,” tutup Ketua BPAN RI atau Badan Penyelamat Aset Negara Republik Indonesia ini.

 

Editor: Syaifullah


Editor:

Metropolis Terbaru