PBAK 2025 Ditutup, UIN KHAS Jember Bertekad Lawan Perusak Lingkungan
Sabtu, 23 Agustus 2025 | 18:00 WIB

Penutupan PBAK UIN KHAS Jember di Stadion Imam Nahrawi kompleks UIN KHAS Jember, Jumat (22/08/2025) malam. (Foto: NOJ/ Aryudi AR)
Aryudi AR
Kontributor
Jember, NU Online Jatim
Tekad Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember untuk menjaga lingkungan agar tetap hijau dan lestari, sudah mendarah daging di segenap pengelola perguruan tinggi yang berlokasi di Jalan Mataram Nomor 1 Kelurahan Mangli Kecamatan Kaliwates itu.
Salah satu buktinya adalah penyelenggaraan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2025 dengan mengusung tema “Ekoteologi: Kritik Terhadap Kapitalisme Ekologis dalam Wacana Pembangunan Global”.
Ketua Panitia PBAK 2025, Rif’an Humaidi, mengatakan pemilihan tema tersebut untuk memperkuat program unggulan Rektor UIN KHAS Jember yang dikemas dalam Dasacita, khususnya poin kedelapan, yaitu green and smart campus.
Tema tersebut, lanjut Humaidi, tidak sekadar konsep tapi benar-benar diimplementasikan dengan aksi nyata dalam pelaksanaan PBAK 2025 di lapangan.
“Panitia bersama teman-teman mahasiswa baru yang diwakili oleh 62 mahasiswa membagikan bibit pohon di perempatan Mangli,” ujar Humaidi dalam penutupan PBAK 2025 di Stadion Imam Nahrawi kompleks UIN KHAS Jember, Jumat (22/08/2025) malam.
Ia menambahkan, aksi tersebut sebagai wujud kepedulian UIN KHAS Jember dalam melestarikan alam dengan mendorong pemahaman kesadaran kolektif terhadap pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan. Katanya, krisis iklim yang hari ini melanda dunia harus dicegah, dan UIN KHAS Jember telah berbuat betapapun kecilnya.
“Kalau ada yang merusak lingkungan, kita lawan. Kalau ada yang mencemari lingkungan, merusak alam, kita lawan bersama-sama,” jelasnya.
Sementara itu, Rektor UIN KHAS Jember, Prof Hepni, mengatakan bahwa dalam opening PBAK 2025, nuansanya adalah burhani, maka dalam closing PBAK 2025, diinginkan bernuansa irfani.
Ia menambahkan, saat seremonial pembukaan PBAK, pihaknya menggunakan paradigma filosofis dengan istilah DIVA (dedikatif, inovatif, visioner, dan adaptif). Maka, pada penutupan, dikehendaki nuansanya ada perpaduan antara fikir dan zikir, yang kemudian menjadi amal saleh.
“Ini yang disebut ISMA oleh Kementerian Agama. Pak Menteri mengatakan PTKIN harus ISMA, yaitu integrasi, saintek, moralitas dan agama,” pungkasnya.
PBAK 2025 UIN KHAS Jember diikuti oleh 2.466, berlangsung selama 4 hari, dan berakhir Jumat (22/08/2025) malam. PBAK 2025 secara resmi ditutup oleh Sekretaris Senat UIN KHAS Jember, Muhammad Sahlan.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menyambut Maulid dengan Meneladani Akhlak Nabi
2
Muslimat NU Lumajang Rayakan HUT RI dengan Lomba Jenang Safar dan Istighatsah
3
PBNU Silaturahim dengan Muhammadiyah, Tegaskan Peran Strategis Kedua Organisasi bagi Bangsa
4
Bahas 3 Tema, Jaringan Gusdurian Gelar Konferensi Pemikiran Gus Dur
5
Komisi Fatwa MUI Jatim Jelaskan 5 Perbedaan Zakat dan Pajak
6
Diterjang Longsor, Warga Gotong Royong Bersihkan SDN 2 Kradinan Tulungagung
Terkini
Lihat Semua