NU Online

3 Embarkasi Dapat Layanan Fast Track, Jamaah Haji Tak Perlu Mengantre Imigrasi

Jumat, 2 Mei 2025 | 21:00 WIB

3 Embarkasi Dapat Layanan Fast Track, Jamaah Haji Tak Perlu Mengantre Imigrasi

Kepala Daker Bandara, Abdul Basir (kiri) saat bertemu dengan salah satu syarikah (perusahaan layanan haji), Kamis (1/5/2025) di Madinah. (Foto: MCH 2025)

Surabaya, NU Online Jatim

Sistem layanan penyambutan jamaah haji di Tanah Suci sudah disiapkan, mencakup empat titik utama di Bandara Madinah untuk melayani kedatangan jamaah fast track maupun reguler.

 

Kepala Daerah Kerja Bandara, Abdul Basir, menyebut pihaknya telah melakukan koordinasi intensif dengan Kementerian Haji Arab Saudi, Otoritas Bandara Madinah, serta delapan perusahaan penyedia layanan di bandara guna memastikan kelancaran penyambutan kloter pertama jamaah.

 

Abdul Basir juga menjelaskan bahwa layanan fast track khusus disediakan bagi jamaah dari tiga embarkasi, yaitu Jakarta (JKG dan JKS), Surabaya (SUB), dan Solo (SOC). Dengan layanan ini, proses keimigrasian sudah tuntas di bandara keberangkatan di Indonesia, sehingga jamaah tidak perlu lagi antre di imigrasi saat tiba di Madinah.


Fast track ini sangat mengurangi waktu tunggu. Jemaah bisa langsung menuju bus, tidak perlu antre imigrasi, dan proses pemindahan ke hotel pun jadi lebih efisien,” jelas Basir saat ditemui di Bandara Madinah, Kamis (1/5/2025).


Sementara untuk jamaah dari embarkasi lain yang belum menerapkan fast track, Basir menjelaskan bahwa mereka akan diterima di Terminal Internasional atau Terminal Haji, tergantung pada jenis penerbangan dan rute yang digunakan maskapai.


Di titik-titik ini, seluruh proses kedatangan, imigrasi, dan pemindahan bagasi tetap akan dijalankan dengan sistem yang terintegrasi, didukung oleh 140 petugas yang telah disiapkan oleh PPIH.


Adapun titik keempat yang disebut sebagai zona nol (zero zone) menjadi lokasi pertama penyambutan jamaah sejak keluar dari pesawat. Di titik ini petugas telah disiagakan untuk memberikan bantuan awal, mulai dari membantu lansia, mengawal jamaah dengan risiko tinggi, hingga mengarahkan mereka menuju proses pemeriksaan, dan transportasi.


“Empat titik layanan ini sudah kami simulasikan. Setiap petugas tahu perannya dan bagaimana mengatur arus jamaah sesuai titik kedatangannya,” tegas Basir.


Berdasarkan dokumen Revisi 1 Rencana Kedatangan dan Penempatan Jamaah Haji Indonesia yang ditandatangani oleh Kepala Daker Madinah, M. Luthfi Makki tertanggal 1 Mei 2025, total ada 6.761 jamaah haji dari 17 kloter yang dijadwalkan mendarat di Madinah pada hari pertama pada 2 Mei 2025.

 

Dengan seluruh sistem yang telah disiapkan, hari pertama kedatangan jamaah menjadi momen penting sekaligus barometer kesiapan layanan haji 2025. Seluruh petugas diminta bekerja optimal sejak awal untuk memastikan proses kedatangan berjalan lancar dan humanis.