Gus Ulil Jelaskan Kisah Orang Dermawan dalam Ihya Ulumiddin
Sabtu, 8 Maret 2025 | 13:00 WIB
Surabaya, NU Online Jatim
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil), mengisahkan berbagai cerita tentang orang-orang dermawan (hikayat al-askhiya) yang terdapat dalam karya besar Imam Ghazali, Ihya Ulumiddin.
Salah satu kisah yang disampaikan adalah pengalaman Imam Syafi'i yang diriwayatkan oleh Abu Sa'ad Al-Kharqusi. Kisah ini diceritakan oleh Gus Ulil dalam acara Ngaji Ramadhan pada Kamis (06/03/2025) malam, yang disiarkan langsung melalui Kanal YouTube Ghazalia College.
Dalam ceritanya, Gus Ulil mengisahkan tentang seseorang yang baru saja melahirkan tetapi tidak memiliki biaya untuk mengasuh anaknya. Pada saat yang sama, ada orang lain yang memiliki kebiasaan mengumpulkan sumbangan. Orang yang pertama kemudian mengadu dan meminta bantuan kepada orang kedua.
"Artinya dia keliling datangi orang-orang untuk ngumpulin sumbangan, untuk membantu orang miskin yang punya anak ini," papar Gus Ulil.
Usaha laki-laki kedua itu tak membuahkan hasil selain frustrasi. Lelaki tersebut lalu berziarah ke makam seseorang yang masyhur dengan kedermawanannya.
Lalu laki-laki yang diziarahi itu datang ke dalam mimpi pengumpul sumbangan, seraya menyarankan agar menemui keluarganya dan menggali tanah di bawah tungku masak yang di dalamnya ada uang 500 dinar.
Singkat cerita, pengumpul sumbangan pun pergi dan mengutarakan hal yang dia alami dalam mimpi. Setelah ditemukan, ahli waris memberikan semua dinar itu kepada penggalang sumbangan walaupun sempat mengelak.
"Ayahku sudah mati saja masih dermawan, masa saya masih hidup nggak mau jadi dermawan. Masa kami kalah dengan orang yang sudah mati?" terang Gus Ulil.
Kemudian pengumpul sumbangan itu membawa pemberian ahli waris dan mengalihkannya kepada lelaki pertama (punya anak tapi miskin).
Tak dinyana, lelaki tersebut hanya mengambil 1 keping dinar saja karena untuk mencukupi kebutuhan anaknya dan membayar utang. Orang miskin ini menganjurkan agar dinar sisanya disedekahkan.
Mendengar kisah tersebut murid Imam Syafi'i, Abu Sa'ad Al-Kharqusi al-Wa'idzi berkomentar.
"Aku tidak tahu ini, mana di antara mereka dari tiga orang ini yang paling dermawan?" kata Abu Sa'ad, dikemukakan Gus Ulil.
Terpopuler
1
4 Rekomendasi MUI Jatim soal Penggunaan Sound Horeg
2
Fatwa MUI Jatim: Sound Horeg Haram Jika Timbulkan Gangguan dan Kemaksiatan
3
Workshop Nawaning Nusantara Dorong Gerakan Pesantren Anti Kekerasan Seksual
4
Fatayat NU Jatim Gelar Sosialisasi Tanggap Bencana, Perkuat Peran Perempuan dalam Kesiapsiagaan
5
MDS Rijalul Ansor Jatim 2024-2028 Dikukuhkan dan Rakerwil di Lirboyo
6
Melalui DTD Garfa, Fatayat NU Jatim Cetak Kader Tanggap Darurat
Terkini
Lihat Semua