LPBI PBNU Susun Renstra, Fokus Kolaborasi Isu Kebencanaan dan Lingkungan
Kamis, 8 Mei 2025 | 09:00 WIB
Surabaya, NU Online Jatim
Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPBI PBNU) mengadakan rapat internal pada Rabu (7/5/2025) di ruang LPBINU untuk memfinalisasi Rencana Strategis (Renstra) lembaga dalam dua tahun mendatang.
Rapat ini dihadiri oleh jajaran pengurus LPBINU bersama tim Eksekutif Lakpesdam PBNU, yang turut memberikan pendampingan dan masukan penting dalam proses penyusunan Renstra.
LPBI PBNU menetapkan tiga fokus utama dalam program kerjanya, yaitu penanggulangan bencana, isu perubahan iklim, serta pengelolaan lingkungan.
Dalam diskusi, Direktur Eksekutif Lakpesdam, Asrul Raman, menekankan pentingnya memastikan Renstra LPBINU terintegrasi dengan dokumen-dokumen strategis seperti hasil Muktamar, Munas, Konbes, dan Rakernas PBNU, agar sejalan dengan visi besar organisasi.
“Program yang sudah dijalankan bisa dikembangkan dan dicantolkan pada Peta Strategis Nasional Nahdlatul Ulama (PSN NU) maupun target Quick Win sesuai nomor indikator,” ujarnya. Quick Win diharapkan tercapai dalam rentang 6 bulan hingga satu tahun.
Wakil Ketua LPBI PBNU Affan Asirozi menekankan kesiapan lembaganya mengikuti petunjuk pelaksanaan yang bersifat open resource.
Ia menyoroti isu kebencanaan yang lebih terstruktur dibanding isu lingkungan yang lebih luas, serta menggarisbawahi pentingnya pedoman pelaksanaan di lapangan, terutama dalam hal karbon trading dan kemitraan dengan BNPB.
“Kami juga bekerja sama dengan Bank Sampah Nasional dan memerlukan dukungan Lakpesdam untuk menyiapkan panduan program, termasuk standar biaya operasional,” tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris LPBI PBNU Halik Rumkel menyampaikan tantangan di lapangan, terutama saat terjadi pergantian relawan yang menyebabkan kurang matangnya koordinasi.
Distribusi buku pengetahuan tentang lingkungan dan kebencanaan ke pesantren dan madrasah, serta pengembangan sistem digitalisasi informasi dan pemanfaatan limbah industri menjadi beberapa program yang tengah dijalankan.
"Selain itu, pergantian struktur di tingkat PWNU atau PCNU mengakibatkan relawan LPBI tidak aktif sehingga menghambat proses penanganan bencana maupun kegiatan lainnya, karena tidak mempertimbangkan keberlanjutan," tandasnya.
Dalam diskusi, muncul pula usulan agar LPBINU menjadi leading sector untuk program NU Peduli dan pentingnya koordinasi yang lebih kuat dengan badan-badan NU lainnya. Pengurus juga menyoroti perlunya penguatan struktur dan alur pengajuan anggaran ke LAZISNU sebagai mitra pendanaan internal.
Lakpesdam PBNU, dalam hal ini, kembali menegaskan perannya sebagai pengawal perencanaan dan tata kelola program di lingkungan NU, termasuk membantu merumuskan SBU (standar biaya umum) yang telah disahkan oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.
Pertemuan akan dilanjutkan secara lebih teknis pada Kamis, 15 Mei 2025, untuk menyusun langkah-langkah operasional lanjutan dalam kerangka Renstra LPBINU.
Kontributor: Heryanto
Terpopuler
1
PCNU Nganjuk Apresiasi 7 Kader Lolos Beasiswa Keagamaan PWNU Jatim
2
Resmi Dilantik, Fatayat NU Magetan Miliki Program Unggulan Mahabah
3
Peduli Lingkungan, MWCNU dan Banser di Bangkalan Bersih-bersih Pelabuhan
4
Ngaji Sewelasan Lesbumi NU Malang Bahas Transformasi Aksara di Pesantren
5
Khidmat dan Haru, MI At-Taqwa Bondowoso Wisuda 290 Santri
6
Kick Off Pelatihan Starline 2025, Lompatan Besar bagi LP Ma’arif NU Jatim
Terkini
Lihat Semua