Melalui Sekolah Pemikiran Islam, Kader PMII Diharap Jadi Penggerak Aswaja

Tuban, NU Online Jatim

Sebagai kader penggerak bangsa sekaligus Nahdlatul Ulama (NU), Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tuban melaksankaan Sekolah Pemikiran Islam.

 

Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 03 sampai 07 Februari 2021 di Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tuban. Selain kader PMII Tuban, peserta kegiatan ini juga dari kader Lamongan, Malang, Banyuwangi, Kediri, Blora, Tegal dan Sukoharjo.

 

Seluruh peserta baik internal maupun eksternal diwajibkan membawa buku bacaan Islam untuk dibuat bahan diskusi selama pelatihan.

 

Chanif, Ketua PC PMII Tuban mengajak kadernya untuk berdakwah, minimal melalui media social. Sebab berdakwah di media sosial dinilai menjadi satu langkah yang efektif serta berpengaruh besar di kalangan masyarakat.

 

"PMII harus hadir untuk melakukan jihad di media sosial," ujranya dengan tegas saat sambutan.

 

Selain itu, Gus Hadi sapaan akbrabnya, perwakilan dari Majelis Pembina Cabang (Mabincab) PMII Tuban juga menyampaikan bahwa kegiatan tersebut penting untuk dilaksanakan. Sebab, kader PMII merupakan kader pemikir NU yang harus berjuang melalui jalur sesuai dengan jalannya, termasuk melaksanakan kegiatan Sekolah Pemikiran Islam. Supaya bisa menjadi pengegrak Aswaja yang handal.

 

"PMII itu sebagai pemikir yang berhaluan Ahlussunnah wal Jamaah," terangnya.

 

Baginya, PMII harus andil di tengah-tengah Badan Otonom (Banom) NU sebagai sosok pemikir yang berhaluan Ahlussunnah wal Jamaah. Sehingga nantinya bisa membuat suatu gagasan baru demi memajukan NU.

 

Jamal Ghofir, Wakil Sekretaris PCNU tuban juga turut memberikan gagasan akan pentingnya Sekolah Pemikiran Islam. Bahkan menganjurkan untuk melakukannya dalam jangka waktu triwulan sekali.

 

 

"Kalau bisa triwulan sekali melaksanakan Sekolah Pemikiran Islam, di kantor PCNU siap digunakan," tegasnya.

 

Penulis: Dahrul Mustaqim

Editor: Romza