• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Metropolis

Ketua IKA PMII Jatim Ungkapkan Makna Strategis Harlah Ke-95 NU

Ketua IKA PMII Jatim Ungkapkan Makna Strategis Harlah Ke-95 NU
Ketua IKA PMII Jatim, H Amin Said Husni saat menyampaikan sambutan dalam peringatan Harlah NU, Ahad (31/01/2021). (Foto: NOJ/ Istimewa).
Ketua IKA PMII Jatim, H Amin Said Husni saat menyampaikan sambutan dalam peringatan Harlah NU, Ahad (31/01/2021). (Foto: NOJ/ Istimewa).

Surabaya, NU Online Jatim

Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Jawa Timur menggelar doa bersama dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) ke-95, Ahad (31/01/2021). Kegiatan yang dihadiri sejumlah tokoh ini dilaksanakan secara luar jaringan (luring) dan dalam jaringan (daring).

 

Dalam kesempatan ini, Ketua IKA PMII Jatim H Amin Said Husni menyampaikan pandangannya tentang makna strategis tema Harlah NU kali ini.

 

“Seperti kita tahu Harlah NU ke-95 ini mengusung satu tema yang sangat strategis. Yaitu menyebarkan Aswaja dan meneguhkan komitmen kebangsaan. Ada dua kalimat kunci di dalam tema Harlah ke-95: Yaitu menyebarkan Aswaja dan meneguhkan komitmen kebangsaan,” kata Amin saat sambutan.

 

Menurutnya, dua susunan kalimat tema Harlah NU ke-95 ini memiliki makna yang sangat strategis. Pertama tentang makna aswaja.

 

“Aswaja merupakan paham Islam yang mengedepankan prinsip-prinsip moderat, menyebarkan Islam rahmatan lil alamin dan merupakan paham yang menjadi mainstream dianut sebagain besar umat Islam di dunia termasuk di Indonesia khususnya di lingkungan jamiyah NU,” ungkap Amin.

 

Adapun makna kalimat kunci kedua yaitu tentang kebangsaan. Amin menyampaikan, komitmen kebangsaan sudah ditunjukkan NU sejak awal berdirinya. Sehingga baginya, melalui Harlah NU ini diharapkan menjadi momentum bagi kader-kader PMII bisa semakin memegang teguh Aswaja dan kebangsaan.

 

 

“Maka kader-kader yang sudah digodok di PMII kita siapkan untuk berkhidmat di NU maupun di ranah-ranah kebangsaan,” kata Amin yang juga mantan Bupati Bondowoso tersebut.


Editor:

Metropolis Terbaru