• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Matraman

Cerita Kedekatan Gus Sholah dengan PMII dan Generasi Muda

Cerita Kedekatan Gus Sholah dengan PMII dan Generasi Muda
Kegiatan bedah buku tentang Gus Sholah di Tebuireng, Jombang, Selasa (02/02/2021). (Foto: NOJ/ Syarif Abdurrahman).
Kegiatan bedah buku tentang Gus Sholah di Tebuireng, Jombang, Selasa (02/02/2021). (Foto: NOJ/ Syarif Abdurrahman).

Jombang, NU Online Jatim

KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah dikenal memiliki kedekatan khusus dengan anak muda. Tak terkecuali para aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

 

Penulis buku ‘Gus Sholah Sang Arsitek Pemersatu Umat’, Syaifullah Maksum menceritakan sebuah kisah bagaimana sikap Gus Sholah terhadap PMII dan anak muda lainnya. Acap kali kalangan muda datang ke rumahnya meminta pendapat dan diskusi.

 

"Saya itu terenyuh cerita dari Mbak Wila. Saat  Kongres PMII di Kalimantan kekurangan uang banyak, ada kader yang datang lalu cerita kalau panitia punya hutang. Setelah itu Gus Sholah masuk ke kamar dan keluar bawa uang puluhan juta. Untuk bayar utang. Banyak teman yang bilang itu kebanyakan," katanya saat di Tebuireng, Selasa (02/02/2021).

 

Ia menambahkan, uang puluhan juta itu diberikan Gus Sholah tidak lama setelah menjual rumah di daerah Tebet. Rumah tersebut sebelumnya jadi tempat kegiatan sosial.

 

Dalam cerita lain, Gus Sholah juga tak sungkan mendatangi undangan dari kader PMII tingkat cabang. Meskipun saat itu Gus Sholah sudah sibuk di tingkat nasional. Gus Sholah sendiri tercatat pernah menjalani proses perkaderan di PMII saat kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan arsitektur.

 

Gus Sholah terbilang aktif di organisasi, ia tercatat pernah menjadi anggota senat mahasiswa ITB, Bendahara Dewan Mahasiswa ITB, Komisariat PMII ITB, Wakil Ketua PMII Cabang Bandung, serta anggota Dewan Pengurus Pendaki Gunung Wanadri.

 

"Pernah juga PMII Lampung tingkat cabang, ngundang beliau dan datang. Ini bukti bahwa beliau populis," imbuhnya.

 

Dalam catatan Syaiful, Gus Sholah menerima semua kalangan dan mampu menjadi  pendengar yang baik. Semua kalangan merasa akrab saat bersama Gus Sholah. Tak heran tokoh yang lahir pada 11 September 1942 di Jombang, Jawa Timur ini memiliki jaringan yang luas.

 

"Saya suka banyak anak muda yang berinteraksi dengan Gus Sholah. Gus Sholah punya banyak grup atau kelompok muda yang dimotori Gus Sholah. Dari berbagai kalangan termasuk PMII," cerita Syaiful.

 

Tidak hanya PMII, menurut Syaiful, Gus Sholah juga akrab dengan generasi muda Nahdlatul Ulama seperti Ansor. Bahkan tak jarang generasi muda dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ikut berdiskusi bersama Gus Sholah.

 

Kepada anak muda, Gus Sholah mengajak untuk menghindari korupsi dan suap. Serta mendahulukan sikap jujur saat bergaul di masyarakat. Sikap jujur ini membuat Gus Sholah selalu ikhlas dalam menjalani hidup.

 

 

"Beliau menerima semua kalangan yang datang ke rumahnya, baik Tebuireng dan maupun di Jakarta. PMII, HMI, Ansor. Termasuk yang minta uang," tutup Syaiful.

 

Penulis: Syarif Hidayatullah

Editor: Romza


Editor:

Matraman Terbaru