Madura

FKPT Jatim dan Rektor UTM Teken MoU dan MoA untuk Perkuat Pencegahan Intoleransi dan Terorisme

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 11:00 WIB

FKPT Jatim dan Rektor UTM Teken MoU dan MoA untuk Perkuat Pencegahan Intoleransi dan Terorisme

Penandatanganan MoU antara FKPT Jatim dengan Rektor UTM. (Foto: NOJ/ist)

Bangkalan, NU Online Jatim

Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Timur bersama Rektor Universitas Trunojoyo Madura (UTM) resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU), Jumat (15/8/2025). Kegiatan ini dilanjutkan dengan penandatanganan MoA yang dilakukan bersama Dekan Fakultas Hukum UTM, Dr. Erma Rusdiana, S.H., M.H. Kerja sama ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat sinergi pencegahan intoleransi, radikalisme, dan terorisme di lingkungan kampus dan masyarakat.

 

Ketua FKPT Jatim, Prof. Husniyatus Salamah Zainiyati, M.Ag., dalam sambutannya menyampaikan bahwa FKPT merupakan mitra resmi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang dibentuk untuk melakukan langkah-langkah preventif. Salah satunya melalui sosialisasi dan kerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan.

 

“FKPT Jatim hadir untuk menguatkan peran masyarakat dalam pencegahan intoleransi, radikalisme, dan terorisme. Kami tidak bisa bekerja sendiri, perlu berkolaborasi dengan perguruan tinggi seperti UTM untuk memperluas jangkauan sosialisasi ini,” ujar Prof. Husniyatus.

 

Ia menambahkan bahwa kerja sama ini akan meliputi penyelenggaraan sosialisasi, riset bersama, hingga penguatan kapasitas mahasiswa dalam menginternalisasi nilai kebangsaan dan toleransi. 

 

“Dengan MoU dan MoA ini, harapannya mahasiswa UTM dapat menjadi agen moderasi beragama yang berperan aktif di lingkungannya,” tambahnya.

 

Rektor UTM, Prof. Safik, S.H., M.H., menyambut baik kerja sama ini dan menegaskan bahwa kampus memiliki peran penting dalam pencegahan penyebaran ideologi intoleran. 

 

“Perbedaan adalah keniscayaan, tapi harus dijaga agar menjadi kekayaan bangsa, bukan sumber konflik. Melalui kerja sama ini, kami ingin membangun komitmen bersama menjaga harmony in diversity,” ungkapnya.

 

Kegiatan ini juga dirangkai dengan kegiatan sosialisasi yang melibatkan 100 peserta dari unsur mahasiswa serta organisasi kepemudaan, baik dari NU maupun Muhammadiyah.