Gresik, NU Online Jatim
Majelis Dzikir Shalawat (MDS) Rijalul Ansor adalah bagian sayap dari kekuatan Gerakan Pemuda (GP) Ansor untuk menjaga tradisi ibadah yang berpaham aqidah ala Ahlussunnah Waljamaah an-Nahdliyah.
Hal ini dilaksanakan oleh pengurus MDS Rijalul Ansor Pimpinan Anak Cabang (PAC) Dukun, Gresik melaksanakan kegiatan di kantor Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Dukun Jalan Raya Mojopetung Dukun, Rabu (29/4).
Karena pandemi Covid-19 maka, kegiatan tersebut dilakukan melalui live streeming. Nugres Youtube dan apapun yang mengumpulkan masa besar harus dibatasi sesuai dengan protap dan protokol pemerintah.
“Momen ini menjadi kekuatan besar dalam kegiatan Rijalul Ansor karena semua kumpul menjadi satu baik Ansor, Banser dan Rijalul Ansor sendiri dari pengurus sampai kepenmgurusan ranting,” kata Ketua MDS Rijalul Ansor PAC Dukun, Gus Atha Syifa Nugraha
Dirinya bangga karena banyak kalangan yang tetap semangat untuk mengabdi di Ansor NU. Dalam menjalankan dan mengawal tradisi amaliah Aswaja Annadliyah di kegiatan setiap kegiatan Rijalul Ansor.
"Ya walaupun keadaan terbatas insyaallah Ansor Banser dan Rijalul Ansor tetap selalu memberikan yang terbaik bagi organisasi Ansor,” tuturnya.
Dikatakan Gus Atha, dengan kegiatan MDS RA di bulan Ramadhan sebagai sarana keberkahan bulan suci sehingga diharapkan mampu menjadi pemicu untuk meningkatkan ibadah kepada Allah SWT.
“Sehingga mampu menjadikan kita sebagai hamba yang terlebur salah dan dosa dan akhirnya berhasil meraih keberhasilan diri sendiri lahir batin,” jelasnya.
Hal sama juga disampaikan Ketua Gp Ansor Dukun, H Rifai. Bahwa kekompakan dan kebersamaan di organisasi adalah harga mati dan menjadi kekuatan. Dirinya juga berharap pandemi Covid-19 segera berakhir di bumi Indonesia.
"Ya semoga kita bisa melaksanakan kegiatan normal kembali seperti dulu,” harapnya.
Pada akhir penghujung acara diisi dengan doa yang dikhususkan untuk almarhum Amir Hamzah yang merupakan ayah dari Agus Junaidi Hamzah selaku Ketua Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Gresik yang meninggal.
Kontributor: Syafik Hoo
Editor: Syaifullah
