• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Keislaman

3 Pesan Rasulullah kepada Pasangan yang Menikah

3 Pesan Rasulullah kepada Pasangan yang Menikah
Ada 3 pesan yang diingatkan Nabi Muhammad SAW kepada pasangan yang menikah. (Foto: NOJ/Syaifullah)
Ada 3 pesan yang diingatkan Nabi Muhammad SAW kepada pasangan yang menikah. (Foto: NOJ/Syaifullah)

Sejumlah pasangan melangsungkan pernikahan akhir-akhir ini. Suasana demikian riang terpancar baik dari pasangan setelah akad nikah, maupun keluarga utamanya kedua orang tua keduanya. Khususnya kepada pasangan hendaknya memperhatikan yang pernah dipesankan nabi Muhammad SAW.


Seperti diketahui bahwa pernikahan memiliki kedudukan yang sangat penting dan sakral di dalam Islam. Tidak main-main. Di dalam Al-Qur’an, pernikahan disebut sebagai sebuah perjanjian yang kuat dan kukuh atau mitsaqan ghalizha. Sebuah istilah yang hanya disebut Allah tiga kali dalam Al-Qur’an, yakni surat An-Nisa 21 (perjanjian suami dan istri atau pernikahan), surat An-Nisa 154 (perjanjian Allah dengan umat-Nya soal ajaran agama), dan Al-Ahzab 7 (perjanjian Allah dengan para nabi).


Tidak lain, penggunaan ungkapan mitsaqan ghalizha adalah untuk menunjukkan bahwa pernikahan adalah sebuah ikatan yang suci. Maka dari itu, pasangan suami istri harus menjunjung tinggi ikatan tersebut, serta teguh mempertahankan dan menjaganya. 


Pernikahan adalah pertemuan dua individu dengan latar belakang, karakter, dan budaya yang berbeda. Maka tidak heran jika di tengah perjalanan mengarungi biduk rumah tangga, terjadi perselisihan antara suami dan istri karena sejatinya mereka memang ‘berbeda’. 


Tujuan pernikahan bukanlah untuk mengubah salah satu menjadi seperti yang lainnya. Akan tetapi, masing-masing dituntut untuk bisa memahami dan menerima perbedaan yang ada di antara keduanya sehingga kebahagiaan dan ketenteraman bisa terwujud.


Dalam pernikahan Sayyidina Ali bin Abi Thalib dan Sayyidah Fatimah, Rasulullah SAW telah memberikan tuntunan, pandangan, dan wejangan mengenai pernikahan. Setidaknya ada 3 poin yang disampaikan Rasulullah pada kesempatan tersebut. 


1. Pernikahan adalah kuasa Allah


Semua yang ada di jagat raya ini tidak bisa lepas dari kekuasaan dan ketetapan Allah, termasuk pernikahan. Dalam hal pernikahan, Allah telah menetapkan sebuah sistem. Apakah sebuah pernikahan langgeng dan gagal. Jika pasangan suami istri mengikuti sistem yang telah ditetapkan-Nya, maka pernikahan mereka bisa langgeng dan bahagia. Begitu pun sebaliknya. 


 الذي خلق الخلق بقدرته، ونيرهم بأحكامه

 

Artinya: “Dialah yang yang menciptakan makhluk dengan kekuasan-Nya. Dialah yang menerangi jalan manusia dengan ketetapan-ketetapan-Nya,” kata Rasulullah SAW dalam pernikahan Sayyidina Ali bin Abi Thalib dan Sayyidah Fatimah, dikutip dari buku Pengantin Al-Qur’an.  

 

2. Sarana memperoleh keturunan


Rasulullah juga menegaskan bahwa pernikahan adalah sarana untuk memperoleh keturunan. Dalam satu hadits, Rasulullah menyeru kepada umatnya untuk menikah dengan perempuan yang subur sehingga dapat melahirkan banyak anak. Yang terpenting bukan hanya memperoleh keturunan atau anak yang banyak saja, tapi juga berusaha membentuk generasi yang berkualitas. Yakni generasi yang beriman, bertakwa, dan berilmu. 


 إن عز وجل جعل المصاهرة نسبا

 

Artinya: “Allah yang Maha Tinggi dan Maha Mulia telah menjadikan perkawinan sebagai sarana perolehan keturunan,” sambung Rasulullah SAW. 

 


3. Mempererat tali kekerabatan


Salah satu rukun nikah dalam Islam adalah adanya wali, khususnya bagi mempelai perempuan. Dengan demikian, baik secara langsung atau tidak, sesungguhnya pernikahan dalam Islam tidak hanya melibatkan dua individu (mempelai laki-laki dan perempuan) saja, tapi juga keluarga besar dari yang bersangkutan. Setelah ada ikatan pernikahan, biasanya dua keluarga besar memiliki ikatan yang kuat.


Keislaman Terbaru