Sejumlah orang kerap beranggapan bahwa Safar adalah bulan sial yang dipenuhi musibah dan keburukan. Akan tetapi, pandangan itu dibantah oleh para ulama, termasuk Nabi Muhammad SAW pun turut membantah anggapan demikian.
Rasulullah SAW menegaskan dirinya menolak anggapan tersebut. Penolakan itu dinyatakan dalam sebuah hadits sebagai berikut:
لَا عَدْوَى وَلَا طِيَرَةَ وَلَا هَامَةَ وَلَا صَفَرَ، وَفِرَّ مِنَ الْمَجْذُومِ كَمَا تَفِرُّ مِنَ الْأَسَدِ
Artinya: “Tidak ada wabah (yang menyebar dengan sendirinya tanpa kehendak Allah), tidak pula tanda kesialan, tidak (pula) burung (tanda kesialan), dan juga tidak ada (kesialan) pada bulan Safar. Menghindarlah dari penyakit judzam sebagaimana engkau menghindar dari singa.” (HR al-Bukhari) (Badruddin ‘Aini, ‘Umdâtul Qâri Syarhu Shahîhil Bukhâri, [Beirut, Dârul Kutub: 2006], juz IX, halaman 409).
Dalam kitab Mandzumah Syarh al-Atsar fî mâ Warada ‘an Syahri Safar (hal 9), Habib Abu Bakar al-‘Adni, menyebutkan Rasulullah melakukan sejumlah aktivitas penting di bulan Safar. Hal ini guna menggugurkan anggapan negatif orang-orang pada masa jahiliyah terkait bulan Safar.
Adapun sejumlah aktivitas penting yang dilakukan Rasulullah di bulan Safar meliputi enam hal, yaitu:
1. Rasulullah Menikah dengan Siti Khadijah
مُبْتَدِئًا زَوَاجَهُ مِنْ أُمِّنَا # خَدِيْجَةَ الْكُبْرَى بِأَيَّامِ صَفَرْ
وَكَانَ هَذَا قَبْلَ وَحْيِ رَبِّنَا...
Artinya: “Dimulai dengan pernikahan beliau dengan Sayyidah Khadijah al-Kubra di hari-hari bulan Safar, dan pernikahan itu berlangsung sebelum datang wahyu dari Allah (sebelum masa kenabian).”
2. Menikahkan Sayyidah Fatimah
Di bulan Safar, Rasulullah menikahkan Sayyidah Fatimah selaku putrinya sendiri dengan Ali bin Abi Thalib, berdasarkan keterangan ini:
وَزَوَّجَ الزَّهْرَاءَ فِيْهِ فَرِحَا ...
Artinya: “Rasulullah menikahkan az-Zahra (Siti Fatimah) di bulan Safar dengan senang…”
3. Rasulullah Hijrah dari Makkah ke Madinah
وَهِجْرَةُ الرَّسُوْلِ فِيْمَا ذَكَرُوا # بِآخِرِ الْأَيَّامِ فِي غَارِ الْحَجَرْ
Artinya: “Hijrahnya Rasulullah pada akhir bulan Safar di goa al-Hajar sebagaimana para ulama sebutkan.”
4. Perang pertama Islam
Perang Abwa, sebagai perang pertama umat Islam, terjadi di bulan Safar.
وَغَزْوَةُ الْأَبْوَاءِ فِيْهِ صَدَرَتْ ...
Artinya: “Perang Abwa di bulan Safar yang terjadi di permulaan.”
5. Penaklukan Khaibar
Di samping itu, juga terjadi Penaklukan Khaibar di bulan Safar, yaitu pada tahun ke-7 Hijriah.
6. Rasulullah Mengirim Utusan ke Pimpinan Rum
Pada bulan Safar, Rasulullah pernah mengutus Usamah bin Zaid untuk menemui pimpinan prajurit Rum. Peristiwa itu terjadi pada tahun 11 Hijriah, yaitu beberapa hari sebelum wafatnya Rasulullah
Dua peristiwa penting di bulan Safar yang disebut terakhir, yaitu poin 5 dan 6, tidak disebutkan oleh Habib Abu Bakar al-‘Adni. Akan tetapi, keterangan tersebut disebutkan oleh ulama-ulama lain.
Artikel diambi dari: Peristiwa-Peristiwa Penting di Bulan Safar
Peristiwa penting di bulan Safar ini perlu diketahui untuk dijadikan pelajaran dari kisah orang-orang terbaik sebelumnya. Di samping itu, dengan adanya peristiwa penting ini secara tidak langsung menyanggah anggapan bahwa Safar adalah bulan sial. Wallahu a’lam.
Penulis: Amien Nurhakim
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menyambut Bulan Safar dengan 3 Amalan Sunnah
2
Lafal Doa Bulan Safar, Lengkap dengan Latin dan Artinya
3
Logo HUT Ke-80 RI Resmi Diluncurkan, Unduh di Sini
4
Mengenang Mbah Hasyim, Fatayat NU di Bangkalan Bikin Video Pendek Inspiratif
5
Siswa MI Mambaul Ulum Balongbendo Sidoarjo Raih Juara 1 Audisi Penghafal Al-Qur’an
6
Sekretaris Ansor Jatim Bagikan Tips Jadi Aktivis Penggerak Organisasi
Terkini
Lihat Semua