Muslimat NU Pamekasan Siap Jadi Agen Antikekerasan Perempuan
Ahad, 29 Agustus 2021 | 08:00 WIB
Pamekasan, NU Online Jatim
Angka kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Pamekasan, Madura, masih tinggi. Untuk menekan itu ke depan, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) menggandeng Pimpinan Cabang Muslimat Nahdlatul Ulama kabupaten setempat untuk kepentingan itu.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Mengacu data tahun 2019 dan 2020, jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak terus mengalami peningkatan. Tahun 2019, misalnya, jumlahnya sebanyak 56 kasus. Pada tahun 2020 jumlahnya meningkat, 41 kasus hanya pada semester pertama.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
"Dengan bekerjasama dengan DP3AP2KB Kabupaten Pamekasan, kami Muslimat NU siap mencegah kekerasan terhadap perempuan di bumi Gerbang Salam ini," kata Ketua PC Muslimat NU Pamekasan Nyai Mafrudah Hamid saat acara pencegahan kekerasan terhadap perempuan di Pondok Pesantren Al-Falah Bellud, Tlanakan, Sabtu (28/08/2021).
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah itu menjelaskan, ada beberapa faktor kekerasang terhadap perempuan terjadi. Di antaranya karena kurangnya pengawasan dari orang tua.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Makanya kita hadirkan koordinasi hari ini agar ibu-ibu Muslimat NU menjadi contoh untuk mengurangi kekerasan perempuan di Pamekasan," terang Nyai Maf, panggilan akrabnya.
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada DP3AP2KB Kabupaten Pamekasan Abrori Rais merasa bangga bisa melakukan kerja sama dengan Muslimat NU.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
"Kita sudah MoU dengan Muslimat NU untuk mensukseskan kegiatan kami. Untuk kegiatan hari ini kita memberikan bimbingan kepada Muslimat NU perihal kekerasan perempuan dan hal-hal yang harus dilakukan dalam berkeluarga," ucapnya.
Editor: Nur Faishal
ADVERTISEMENT BY ANYMIND