Gus Rifqil Ulas Cara Menjadi Pahlawan Masa Kini untuk Gen Z
Senin, 11 November 2024 | 11:00 WIB

Gus Rifqil saat mengisi majelis Shubuh gen Z di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya. (Foto: NOJ/Boy Ardiansyah)
Surabaya, NU Online Jatim
Gus Rifqil Muslim Suyuthi atau yang akrab disapa Gus Rifqil mengatakan, pemuda masa kini adalah pemimpin di masa depan, yang mana beberapa waktu yang lalu telah diperingati Hari Sumpah Pemuda. Dimana sumpah pemuda ini berkorelasi dengan Hari Santri dan Hari Pahlawan.
“Karena resolusi jihad yang digaungkan oleh KH Hasyim Asy’ari dimana Bung Karno meminta fatwa terkait hukum berperang melawan penjajah untuk mempertahankan negara,” katanya saat mengisi Majelis Subuh Gen Z di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Ahad (10/11/2024).
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Menurutnya, hal ini berawal dari sumpah pemuda yang sebelumnya masih bersuku-suku, semangat patriotisme mulai tumbuh. Dimana hal ini juga sejalan dengan slogan hubbul wathan minal iman, mencintai tanah air sebagian dari iman. Tanpa adanya itu tidak akan muncul patriotisme dan tidak akan muncul kepahlawanan.
“Pahlawan itu siapa? Apakah bisa gen Z menjadi pahlawan? Semua orang bisa menjadi pahlawan, minimal bagi dirinya sendiri. Kemudian orang terdekat lalu masyarakat luas,” ujarnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Gus Rifqil menyebut, cara agar gen Z menjadi pahlawan adalah perbaiki kualitas diri. Dengan memperbaiki kualitas diri maka baru bisa memperbaiki orang lain atau menolong orang lain. Gen Z harus berperan tidak boleh bawa perasaan atau Baperan.
“Seorang gen Z sejati tidak mengatakan inilah bapak saya, ini lo kakek saya, ini lo nasab saya, tidak demikian, tapi ini lo saya, dengan segala kelebihan dan kekurangan saya. Gen Z harus punya semangat yang tinggi. Jangan malah memanfaatkan dengan dalih mental health, bullying atau menghalalkan segala cara untuk tidak mengerjakan tugas,” terangnya.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Gen Z yang masih berstatus sekolah atau kuliah jangan niat yang penting berangkat, tapi bagaimana berangkat kemudian pulang mendapat ilmu. Sementara yang kuliah minimal disesuaikan dengan waktunya, paling tidak bisa cumlaude.
“Jangan sampai saat mengerjakan skripsi kemudian dosennya susah ditemui lantas mengibarkan bendera putih atau menyerah kemudian memutuskan menikah. Gen Z tidak boleh putus asa, karena yang bisa diteladani dari para pahlawan adalah tidak pernah putus asa,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
ADVERTISEMENT BY ANYMIND