LPBINU Mojokerto Gelar Latihan Gabungan Relawan Pertolongan di Air
Rabu, 22 September 2021 | 16:45 WIB

Relawan Mojokerto saat mengikuti pelatihan di Long Storage Kalimati, Tarik, Sidoarjo. (NOJ/ Yulia NH)
Mojokerto, NU Online Jatim
Pengurus Cabang (PC) Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Kabupaten Mojokerto menggelar latihan gabungan water rescue atau pertolongan di air. Acara dipusatkan di Long Storage Kalimati, Desa Tarik, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo, Selasa (21/09/2021).
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Latihan ini diikuti setidaknya 30 peserta dari lembaga forum relawan Mojokerto, di antaranya PC LPBINU Kabupaten Mojokerto, Komunitas Relawan Independen (KRI) Mojokerto, Taruna Siaga Bencana (Tagana) Mojokerto. Juga Dewan Koordinasi Cabang (DKC) Corps Brigade Pembangunan (CBP) Korp Pelajar Putri (KPP), Welirang Komuniti, dan masih banyak lagi. Sedangkan Gerakan Peduli Kemanusiaan (Gerpik) Surabaya hadir sebagai tutor dan mentor.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
“Kegiatan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas relawan sebagai bekal dalam menghadapi bencana, khususnya pada kebencanaan air,” kata Saiful Anam, Ketua PC LPBINU Kabupaten Mojokerto.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Dijelaskannya bahwa diharapkan dari acara ini memberikan keterampilan kepada peserta agar bisa mengoperasikan perahu karet saat evakuasi.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
“Juga pengenalan dengan mesin ketika di air cara berbelok, maju, mundur, dan sebagainya,” katanya kepada NU Online Jatim.
Menurut Anam sapaan akrabnya, prosedur mengikuti pelatihan operator perahu karet jenis Landing Craft Rubber Boat (LCR) menggunakan motor tempel tidaklah sulit.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
“Kita di forum relawan Mojokerto sudah biasa seperti ini, yang penting peserta datang mewakili lembaga dan mendapatkan restu dari lembaganya masing-masing,” ungkapnya.
Muhammad Thohir, salah seorang peserta mengaku memperoleh banyak manfaat setelah mengikuti pelatihan. Dirinya pun mengapresiasi atas adanya relawan yang telah berkiprah dalam membantu bencana yang terjadi di Mojokerto.
Menurutnya, kegiatan memberikan pengalaman dasar bagi water rescue, juga melatih kemampuan mengendalikan perahu karet bermesin atau bermotor.
“Ternyata ada tersendiri dan prosedur-prosedur yang wajib dipatuhi, juga prosedur keselamatan yang tidak boleh dilanggar, sehingga tidak semudah seperti yang dilihat,” katanya.
Kegiatan sebagai tindak lanjut dari pelatihan sebelumnya, yakni water rescue yang dilaksanakan beberapa bulan lalu di Bendungan Puloniti Bangsal.
“Harapan ke depannya semoga relawan Mojokerto tetap solid dan silaturahimnya tetap terjalin,” kata Thohir, alumni CBP Mojokerto.
Penulis: Yulia Novita Hanum
Editor: Syaifullah
ADVERTISEMENT BY ANYMIND