Pendidikan

Unusa Kembangkan Nomolitera, Platform Cek Kesehatan Mental Generasi Muda

Selasa, 26 Agustus 2025 | 16:00 WIB

Unusa Kembangkan Nomolitera, Platform Cek Kesehatan Mental Generasi Muda

Tim Prodi S1 Sistem Informasi Unusa saat menunjukkan platform tes online berbasis web bernama Nomolitera. (Foto: NOJ/ Dok. Humas Unusa)

Surabaya, NU Online Jatim

Menyambut mahasiswa asing, Fakultas Ekonomi Bisnis dan Teknologi Digital (FEBTD) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) memperkenalkan inovasi berbasis teknologi bernama “Nomolitera”. Sambutan ini dilakukan melalui acara 5th Brave dengan tema The Role of Artificial Intelligence (AI) in the Mental Health of the Young Generation. Acara ini merupakan lanjutan di level fakultas setelah sehari sebelumnya 5th Brave resmi dibuka di tingkat universitas.

 

Tim Prodi S1 Sistem Informasi Unusa mengembangkan inovasi berupa platform tes online berbasis web untuk mengecek tingkat nomophobia (No Mobile Phone Phobia) dan literasi digital. Hal ini menyikapi semakin meningkatnya penggunaan alat komunikasi hand phone (HP) di kalangan muda, khususnya mahasiswa.

 

“Inovasi ini dikembangkan berdasarkan hasil penelitian sebelumnya dengan melibatkan dua mahasiswa,” ujar Endang Sulistiyani SKom MKom selaku dosen Prodi S1 Sistem Informasi dan ketua tim pengembang.

 

Nomolitera tercipta pada tahun 2024, yang berawal dari kajian peran penggunaan HP dalam online learning di masa pandemi Covid-19. Platform ini sebagai bentuk kontribusi terhadap isu kesehatan mental dari sisi teknologi.

 

Sebanyak 15 mahasiswa dari enam negara, yaitu Malaysia, Filipina, Timor Leste, Nigeria, Arab Saudi, dan Indonesia, yang hadir sebagai peserta 5th Brave di FEBTD Unusa, antusias mendengarkan dan mencoba penggunaan Nomolitera yang dipusatkan di ruang seminar Kampus C Unusa.

 

Diskusi diawali dengan paparan materi yang juga diikuti dengan sharing session dari peserta terkait pengalaman online learning di negara masing-masing. Setiap peserta dan juga delegasi mahasiswa dari FEBTD juga diajak untuk mencoba secara langsung aplikasi “Nomolitera” untuk mengecek level nomophobia. Keseruan tercipta ketika skor masing-masing muncul setelah mengisi instrument. Peserta mendapatkan skor beragam dengan dominasi hasil level nomophobia adalah moderate.

 

Tidak hanya itu, sebagai bentuk evaluasi materi juga diadakan kuis. Dua peserta dari Filipina berhasil menjadi peringkat pertama dan kedua, disusul oleh salah satu mahasiswa Prodi Akuntansi Unusa di peringkat ketiga.

 

Endang Sulistiyani menyebutkan, Nomolitera ini adalah alat bantu diagnosis dari Digital Mental Health. Peserta tidak perlu takut dan khawatir berlebih apabila hasilnya menunjukkan level nomophobia yang parah. Namun sebaliknya, hasil tes melalui platform ini dapat menjadi media peningkatan kesadaran terkait kebiasaan interaksi dengan mobilephone yang dimiliki.

 

“Harapannya Nomolitera dapat dimanfaatkan secara berkala untuk mengecek tingkat nomophobia. Aplikasi ini bersifat open dan online melalui url https://nomolitera.my.id/. Semoga bisa disebarluaskan agar bisa lebih bermanfaat untuk menjaga kesehatan mental generasi muda dalam kaitannya pemanfaatan mobile phone,” pungkas Endang.