Pendidikan

KSM Unisma Manfaatkan Limbah Minyak Goreng Jadi Lilin aromaterapi

Ahad, 24 Agustus 2025 | 21:00 WIB

KSM Unisma Manfaatkan Limbah Minyak Goreng Jadi Lilin aromaterapi

Limbah minyak goreng yang diubah jadi lilin aromaterapi. (Foto: NOJ/timesindonesia.co.id)

Malang, NU Online Jatim

Mahasiswa Kelompok 8 Kandidat Sarjana Mengabdi Tematik (KSM-T) Universitas Islam Malang (Unisma) dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di masyarakat mengadakan program kerja (proker) kedua yang bertajuk ‘Pemanfaatan Limbah Minyak Goreng Menjadi Produk Bernilai’.


KSM-T Unisma menggelar pelatihan inovatif di Desa Wringinsongo, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Kegiatan ini menyasar masyarakat, khususnya ibu-ibu PKK Wringinsongo dengan tujuan meningkatkan kesadaran lingkungan melalui pengolahan limbah rumah tangga sejak dari sumbernya.


Proker tersebut sejalan dengan tema besar KSM-T 2025: ‘Bersama Masyarakat Mewujudkan Kampung Sejahtera yang Berkelanjutan’. Program ini tidak hanya berfokus pada aspek lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru melalui pemanfaatan limbah menjadi produk bernilai jual.


Salah satunya minyak jelantah yang biasanya dibuang dan berpotensi mencemari lingkungan didemonstrasikan cara pengolahannya menjadi produk alternatif ramah lingkungan berupa lilin aromaterapi. Dengan demikian, masyarakat tidak hanya diajak untuk peduli lingkungan, tetapi juga diberi bekal keterampilan wirausaha berbasis potensi lokal.


Menariknya, pelaksanaan proker ini dilakukan secara kolaboratif bersama Kelompok 7 KSM-T Unisma yang mengadakan pelatihan pembuatan serbuk minuman jahe. Kolaborasi antar kelompok ini membuktikan sinergi mahasiswa dalam memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Selain mengefektifkan waktu, kegiatan ini juga memperkaya wawasan warga tentang diversifikasi produk rumah tangga yang dapat dikembangkan menjadi peluang usaha.


Koordinator Kelompok 8, Deny mengatakan, proker ini bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi wujud kontribusi mahasiswa dalam menghadirkan perubahan nyata.


“Kami berharap pelatihan ini dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mengolah limbah rumah tangga, sekaligus membuka peluang baru dalam menciptakan produk bernilai tambah. Harapannya, masyarakat tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga mampu menjadi produsen yang mandiri,” ujarnya dilansir dari timesindonesia.co.id, Ahad (24/08/2025).


Sementara itu, Ketua PKK Desa Wringinsongo, Ibu Liyah sangat bersyukur atas kontribusi mahasiswa KSM-T Unisma dalam membantu masyarakat mengembangkan keterampilan sekaligus inovasi produk lokal.


“Semoga program yang sudah dimulai ini bisa terus berkelanjutan dan memberikan manfaat besar bagi generasi mendatang,” tuturnya penuh harap.


Melalui proker ini, mahasiswa KSM-T Unisma Kelompok 8 berupaya menghadirkan solusi nyata untuk dua tantangan sekaligus: menjaga kelestarian lingkungan dan mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat. Transformasi limbah minyak goreng menjadi produk bernilai tidak hanya menjadi contoh praktik keberlanjutan, tetapi juga membuka ruang lahirnya UMKM lokal yang inovatif dan mandiri.