Unisma-Pemkab Malang Digandeng Bangun Kawasan Khusus eks Napiter
Rabu, 15 Desember 2021 | 08:30 WIB

Kepala BNPT, Rektor Unisma, dan pihak Pemkab Malang menandatangani nota kesepahaman. (Foto: NOJ/Madchan Jazuli)
Madchan Jazuli
Kontributor
Malang, NU Online Jatim
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menjalin nota kesepahaman dengan Universitas Islam Malang (Unisma) dan Pemkab Malang membangun kawasan khusus napiter. Hal itu dilakukan untuk memberikan perhatian lebih kepada mereka setelah kembali berbaur dengan masyarakat.
Bertempat di lantai 7 Gedung Pascasarjana Unisma, ketiga instansi menandatangi kerja sama. Komisaris Jenderal Pol Boy Rafli Amar, Kepala BNPT, merasa bahagia karena kerja sama telah terealisasi. Pihaknya akan membangun kawasa khusus seluas 15 hektare yang dirancang untuk tempat edukasi, ketahanan pangan dan wisata.
"Kawasan konsep kawasan khusus merupakan dari bagian deredikalisasi. Mulai ketika tersangka terdakwa hingga keluar dari lapas, ada proses reintregrasi. Karena eks napiter adalah mitra, yang memiliki hambatan ketika berhadapan awal dengan masyarakat," kata Komjen Boy, Selasa (14/12/2021).
Mantan Kadiv Humas Polri itu menjelaskan, pihaknya mengembangkan ruang positif mewadahi eks napiter untuk berjiwa entrepreneur. Di samping ketahanan pangan juga sebagai deradikalisasi agar tidak kembali ke golongan ekstremis setelah keluar dari tahanan.
"Kita bisa lakukan bersama-sama, program ini bisa bergandengan dan menjadi tempat percontohan di Indonesia, khususnya studi, ketahanan pangan dan anti radikalisme," ujar Boy.
Prof Maskuri, Rektor Unisma, menjelaskan, upaya BNPT sudah pas dengan Unisma, sebab sudah mendatangani tentang mengikuti segala aturan di Unisma baik cara berpakaian dan kajian strategis. Karena kampus mengusung kampus moderat, harmoni, serta alumni-alumni bertindak secara profesional dan mengedepankan amar ma'ruf nahi munkar.
"Kita menabuh genderang sebagai kampus rahmatan lil alamin. Mempertahankan Bhineka Tunggal Ika, bukan hanya mahasiswa Muslim, tetapi juga Katolik, Hindu, Buda, Konghuchu, kumpul di kampus bukan hanya anti radikalisme tetapi juga multikultural," beber Maskuri.
Perihal penandatanganan kerja sama, pihaknya akan melakukan penyusunan master plan terlebih dahulu. “Lahan 15 hektare nanti akan dimanfaatkan untuk apa saja, termasuk Warung NKRI modelnya seperti apa harus jelas dulu, baru Unisma akan melangkah secara bertahap,” tandasnya.
Selanjutnya, BNPT dengan pihak Pemkab Malang akan duduk bersama menentukan kapan beraksi dan apa prioritasnya. Sehingga pihaknya tidak akan kerja secara sporadis, tetapi akan bekerja secara sistematis. Sekaligus mana skala prioritas untuk bisa melakukan percepatan. Termasuk memberikan edukasi kepada napiter-napiter agar segera bergabung disitu.
"Mereka harus disebutkan dengan beragam macam aktivitas baik ekonomi, sosial, dan pendidikan. Akhirnya dia akan enjoy, untuk bisa memberikan manfaat kepada orang lain. Termasuk juga kecintaan mereka terhadap NKRI," ungkap Maskuri.
Editor: Nur Faishal
Terpopuler
1
Niat dan Keutamaan Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah
2
Panduan Praktis Ibadah Kurban: Pengertian, Hukum dan Ketentuannya
3
Konfercab XX, Siti Julaikha Terpilih Ketua IPPNU Kabupaten Pasuruan 2025-2027
4
Tim Futsal SMP Nuris Jember Juara 1 Porseni Jember, Pemain Jadi Top Skor
5
Tingkatkan Kualitas Guru, Pergunu Sidoarjo Gelar Pelatihan Super Teacher 5.0
6
Lawan Radikalisme, ISNU di Tulungagung Bedah Buku Pendidikan Islam Moderat
Terkini
Lihat Semua