• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Rabu, 24 April 2024

Pendidikan

Unisma Sambut Puluhan Mahasiswa Pertukaran Luar Kampus

Unisma Sambut Puluhan Mahasiswa Pertukaran Luar Kampus
Prof Maskuri Rektor Unisma memberikan arahan dan motivasi kepada 34 mahasiswa luar Jawa yang kuliah di Unisma. (Foto: NOJ/Dokumen Unisma)
Prof Maskuri Rektor Unisma memberikan arahan dan motivasi kepada 34 mahasiswa luar Jawa yang kuliah di Unisma. (Foto: NOJ/Dokumen Unisma)

Malang, NU Online Jatim

Program 'Pertukaran Mahasiswa Merdeka Dalam Negeri' yang tengah dijalankan oleh Kemendikbud Ristek tengah dijalankan oleh Universitas Islam Malang (Unisma). Puluhan mahasiswa dari luar Jawa berkesempatan kuliah di kampus hijau selama satu semester.

 

Rektor Unisma, Prof Maskuri menyambut hangat kedatangan mahasiswa dengan memotivasi dan ucapan selamat. Sebab dengan semangat tinggi dan cita-cita inilah yang akan membangun bangsa pada saat era kelak diposisi Indonesia emas. Mahasiswa sekarang, kelak akan menjadi pemimpin bangsa sesuai perannya masing-masing.

 

"Saya ucapkan selamat datang di kampus multikultur. Walaupun ada namanya Islam disitu, tapi sesungguhnya islam adalah rahmatan lil alamin. Dengan latar belakang yang berbeda agama, suku, etnis, adat daerah, negara, semua menjadi satu di kampus Unisma," kata Prof Maskuri di Gedung Pascasarjana Unisma, Kamis, (25/11/2021).

 

Pihaknya mengamanatkan kepada Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kerjasama, Prof Junaidi untuk menjadikan sama dengan mahasiswa Unisma sebagai anak didik. Memberikan pendamoingan agar lebih mengenal budaya akademik dan kultur setempat.

 

"Prof Jun, tolong dari berbagai daerah libatkan mereka mendampingi, agar familiar kampus dan familiar Kota Malang. Karena mereka menjadi bagian dari Unisma," ungkap alumnus Pesantren Langitan Tuban, Seblak dan Tebuireng, Jombang ini,

 

Maskuri mengimbau, mahasiswa yang mengikuti program ini bisa totalitas. Bukan lagi melulu 'saya mahasiswa Universitas Hasanudin, Universitas Muhammadiyah Gorontalo,' dan kampus lain. Ketika sudah di Unisma, otomatis sudah menjadi bagian dari keluarga.

 

"Kampus (Unisma) rahmatun lil alamin, bukan hanya yg muslim tapi juga non muslim sama saja. Kapan hari ada mahasiswa dari Universitas Kristen Papua sebanyak 125 mahasiswa kesini. Lalu pimpinannya belajar Lerning Manajemen," bebernya.

 

Dikatakannga, kampus Unisma memang berbeda-beda, akan tetapi bukan menjadi sebuah alasan untuk konflik. Karena pendidikan adalah sarana merekatkan, memiliki satu tekat kuat. Agar Indonesia mempunyai daya saing tinggi dalam pencaturan global, bidang pendidikan ekonomi, dan teknologi dan seterusnya.

 

"Maka anak-anak kita outbound di perguruan tinggi yang telah mereka pilih sudah menjadi bagian tidak dapat dipisahkan," imbuhnya.

 

Rektor Unisma berpesan, mulai saat ini mahasiswa sudah bisa memanfaatkan fasilitas yang ada. Mulai dari perpustakaan yang sudah berakreditasi A, laboratorium, dan seterusnya.

 

Selain itu, dalam pembelajaran akademik maupun 'Modul Nusantara' dengan konsep yang menyenangkan, tidak menjenuhkan. Sehingga mahasiswa merasa senang dalam belajar, outputnua pulang membawa sebuah kesan positif.

 

"Kalau sudah pulang, sama dengan saya alumni dari unisma. Ini kesempatan yang luar biasa, andaikan saya dulu, sudah lintas perguruan tinggi yang saya ikuti," pungkasnya.

 

Senada, Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kerjasama, Prof Junaidi menjelaskan, hari ini telah hadir 34 mahasiswa peserta pertukaran mahasiswa merdeka dalam negeri untuk sekmen 'Modul Nusantara' yang berasal dari berbagai perguruan tinggi Indonesia.

 

Tujuan program ini bahwa sebagai bagian dari program pertukaran mahasiswa dalam negeru khusus modul Nusantara ini diarahkan pada upaya untuk meningkatkan wawsan kebangsaan.

 

Selain itu juga, integritas, solidaritas, dan wadah perekat kebangsaan antar mahasiswa se-Indonesia melalui melalui pembelajaran antar budaya. Serta memberikan pengalaman, tentang sikap kebhinekaan, inspirasi, refleksi dan kontribusi sosial kebangsaan melalui 'Modul Nusantara'.

 

"Tetapi secara keseluruhan, memang ada kegiatan MBKM, PMMDN ini dalam bentuk perkuliahan akademik pada beberapa mata kuliah di kita dan juga ada perkuliahan Modul Nusantara," bebernya.

 

Selanjutnya, skema sudah diatur ada outbond, yaitu mahasiswa Unisma yang keluar dari kampus, dan ada yang inbond. Total skema outbond ada 46 mahasiswa mengikuti perkuliahan program pertukaran mahasiswa dalam negeri, tersebar di sekitar 26 perguruan tinggi.

 

Ada pola mahasiswa Unisma mengikuti outbound pilihannya ke wilayah barat. Mulai dari Universitas Sumateri Utara, Universitas Negeri Medan, Universitas Negri Padang, Malikul saleh, Universitas Lampung ke wilayah Sumatra, ada sebagian ke universitas Udayana Bali, Universitas Nusa Cendana Kupang.

 

"Sementara yang inbond kita sebagian besar hampir semua di wilayah kalimantan, Sulawesi, lengkap Kalimantan Selatan. Lalu, Universitas Lambung Mangkurat, Kaltim dari Universitas Mulawarman bahkan juga Universitas Muhammadiyah Kaltim, juga Kalteng Universitas Muhammadiyah Palangkaraya," tutupnya.


Pendidikan Terbaru