Malang, NU Online Jatim
Universitas Islam Malang (Unisma) siap menjalin kerja sama dengan pihak Arab Saudi. Hal tersebut ditegakan dalam webinar internasional bertema Sinergi Perguruan Tinggi dan Industri dalam Mewujudkan Masyarakat Berperadaban: Pengalaman Kerajaan Saudi Arabia baru-baru ini. Hadir dalam kegitan itu Dr Abdul Aziz Ahmad, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi yang baru dilantik.
Prof Maskuri M.Si, Rektor Unisma, mengungkapkan kegiatan ini sebagai langkah awal sinergi antara Indonesia dengan Arab Saudi. Dalam hal ini menjalin kerjasama dalam implementasi MBKM, dimana Unisma mempunyai program studi Bahasa dan Sastra Arab.
Unisma akan membawa nama baik Indonesia di kancah internasional terutama di lingkungan Kerajaan Arab Saudi. Ada banyak hal yang bisa dikerjasamakan secara akademik. "Kita bisa menyelenggarakan Internasional Conference dengan perguruan tinggi di sana. Tidak hanya itu, juga bisa join kurikulum termasuk student exchange," kata Maskuri dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/01/2022).
Unisma telah mempersiapkan lulusannya sebagai Ambassador di negara sahabat dan 34 negara. Sehingga lulusan output diharapkan memiliki yang kompetitif dan komparatif dalam bidang pengetahuan dan teknologi.
Maskuri menambahkan, berbagai upaya dalam menjalin kerjasama di dunia usaha dan dunia industri. Termasuk juga berbagai macam kemungkinan termasuk join reset antar perguruan tinggi, pertukaran dosen dan pertukaran mahasiswa. "Bahkan suatu saat kalau ada program strategis Unisma selalu siap untuk bermitra dengan duta besar," ungkapnya.
Abdul Aziz Ahmad menjelaskan, webinar internasional ini merupakan agenda kerjasama pendidikan Perguruan Tinggi Indonesia dengan Saudi Arabia. Ini menjadi prioritas mereka dalam menjalin kerjasama yang intensif antara kedua negera dalam hal pendidikan.
Selanjutnya untuk visi misi di 2030 Saudi Arabia di dalamnya ada juga transformasi pendidikan. Menurutnya gayung bersambut, kita menggunakan kesempatan ini untuk bersama baik Saudi Arabia maupun Indonesia mengembangkan ini. "Yaitu menuju penyempurnaan perbaikan kebudayaan dan kedepan untuk peradaban," tutupnya.
