Malang Raya

Fatayat dan Lakpesdam NU Malang Luncurkan Roro Pangkon Cegah Perkawinan Anak

Kamis, 24 Juli 2025 | 15:00 WIB

Fatayat dan Lakpesdam NU Malang Luncurkan Roro Pangkon Cegah Perkawinan Anak

Peluncuran Roro Pangkon untuk pencegahan perkawinan anak. (Foto: NOJ/ISt)

Malang, NU Online Jatim

Kabupaten Malang menggelar peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2025 dengan berbagai kegiatan kreatif dan inovatif seperti lomba cerdas cermat, mewarnai mamamia, jalan sehat, sarasehan, serta peluncuran Roro Pangkon Pencegahan Perkawinan Anak.


Kegiatan ini dipusatkan di Balai Desa Wonorejo, Kecamatan Poncokusumo dengan melibatkan banyak pihak yang saling mendukung. Acara ini merupakan bagian dari program Inklusi yang dimotori oleh Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) Kabupaten Malang sebagai upaya pencegahan perkawinan anak di Kabupaten Malang, Kamis (24/07/2025).


Ketua Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Kabupaten Malang, Umi Khoirotin Nasichah yang menjadi mitra pelaksana program Inklusi mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan pada hari anak kali ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kepada anak khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta pemangku kepentingan lainnya tentang peran strategis mereka dalam mendukung kebijakan pencegahan perkawinan anak.


Menurutnya, program ini berfokus pada penguatan kapasitas komunitas dalam memberikan edukasi kepada keluarga dan remaja mengenai pentingnya pendidikan, kesehatan reproduksi, serta hak-hak anak agar mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal melalui permainan ‘Roro Pangkon’.


“Melalui pendekatan partisipatif dan kolaboratif, kami harapkan kegiatan ini dapat menghasilkan komitmen bersama yang berkelanjutan dalam menciptakan lingkungan yang mendukung kesejahteraan anak serta menekan angka perkawinan usia dini di Kabupaten Malang,” ujarnya.


Sementara itu, Ketua KPAD Desa Wonorejo, Bagus Mukmin menyampaikan, keterlibatan anak-anak dalam kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya lokal sekaligus menjadi media alternatif untuk mengalihkan perhatian mereka dari ketergantungan gadget.


“Dengan adanya kegiatan ini menjadi momen berharga pada peringatan Hari Anak Nasional tahun ini, semoga memiliki dampak positif bagi perkembangan mereka,” terangnya.


Senada, perwakilan dari Sekretariat Inklusi, Virliani Nur Kristi berharap, melalui kegiatan ini dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan budaya lokal kepada anak-anak dan masyarakat agar tidak punah ditelan oleh gempuran era digital.


“Kondisi anak saat ini sangatlah miris karena dunia digital, bukan lagi barang asing. Karenanya, pada momen hari anak di tahun ini, mari kembalikan anak-anak pada akar budayanya agar mampu memfilter diri mereka dan dapat mengembangkan kreativitasnya,” jelasnya.

Sebagai informasi, Inklusi merupakan program pemberdayaan yang dimotori oleh Lakpesdam NU Kabupaten Malang yang bergerak melalui kemitraan Pemerintah Australia dan Indonesia. Program ini mendukung Pemerintah Indonesia melalui BAPPENAS, dan organisasi masyarakat lain.