A Muwaffaq
Kontributor
Kediri, NU Online Jatim
Listyono Santoso selaku Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) Jawa Timur menyebut Gus Dur sebagai filsuf. Hal itu disampaikannya saat berbicara dalam diskusi oleh Lakpesdam NU Kota Kediri pada Selasa (18/01/2022).
"Pemikiran Gus Dur belum selesai, dia tidak hanya layak sebagai kiai tetapi juga filsuf," ungkapnya.
Alasan Cak Sulis, sapaan akrab Listyono Santoso, memaknai Gus Dur sebagai filsuf yaitu dibuktikan dengan karya tulisnya yang tidak sekadar menyuguhkan fakta, namun juga nilai yang sampai saat ini masih relevan diterapkan meskipun penulisnya sudah mati.
"Pemikirannya bisa ditafsirkan dengan konteks sekarang," tandasnya.
Dosen Universitas Airlangga Surabaya itu menyanjung Gus Dur sebagai sosok yang kompleks di masyarakat, karena semua identitas bisa melekat pada pribadi Gus Dur. "Tidak bisa membaca Gus Dur dengan satu sudut pandang, karena bukan pahlawan NU saja, namun juga bangsa," tuturnya.
Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia itu menegaskan bahwa jasa Gus Dur sangat besar kepada pesantren, karena berkat tulisanya bisa mengangkat citra pesantren hingga di kancah dunia.
"Orang Eropa tidak pernah mengenal pesantren secara keseluruhan sebelum Gus Dur mengenalkan dengan tulisanya," pungkasnya.
Terpopuler
1
Sinergi LPBINU Jatim dan MMB SPS Unair, Bersatu Hadapi Bencana
2
Gerakan Koin sebagai Pilar Kemandirian dan Konsolidasi NU
3
Menata Ulang Relasi Kiai dan Santri Ndalem
4
Mengenal Kudapan Jalabiya, Jajanan Tradisional Kue Manis Khas Dungkek Madura
5
20 Dai Muda Jatim Resmi Jadi Kader Kemenag RI, Siap Berdakwah di Era Digital
6
LF PBNU Tetapkan 1 Rabiul Awal 1447 H Jatuh pada Senin, 25 Agustus 2025
Terkini
Lihat Semua