Pantura

20 Dai Muda Jatim Resmi Jadi Kader Kemenag RI, Siap Berdakwah di Era Digital

Sabtu, 23 Agustus 2025 | 09:00 WIB

20 Dai Muda Jatim Resmi Jadi Kader Kemenag RI, Siap Berdakwah di Era Digital

20 dai muda terpilih asal Jawa Timur yang diresmikan menjadi kader-kader dai Muda Kemenag RI. (Foto: NOJ/Dhahrul Mustaqim)

Tuban, NU Online Jatim

Kementerian Agama RI kembali menorehkan terobosan dalam mencetak generasi pendakwah masa depan. Sebanyak 20 dai muda terbaik asal Jawa Timur resmi dinyatakan lolos seleksi ketat Pembibitan Calon Dai Muda (PCDM) 2025 yang digelar Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag RI. Mereka kini sah menjadi Kader Dai Muda Kemenag RI dan siap berdakwah di era digital dengan membawa pesan Islam moderat sekaligus mendorong pemberdayaan umat. 

 

Program ini berlangsung di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur dan beberapa pesantren di Jawa Barat. Tujuannya adalah meningkatkan keterampilan komunikasi digital para dai muda agar mampu menjangkau masyarakat luas, khususnya generasi Z yang akrab dengan media sosial. 

 

Menteri Agama RI, Prof Nasaruddin Umar, menegaskan bahwa 200 peserta terpilih dari 634 pendaftar kini bukan lagi calon, melainkan sudah resmi menjadi Kader Dai Muda Kementerian Agama.

 

“Program ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam mencetak dai muda yang moderat, kreatif, dan adaptif, serta siap menjadi agen penguatan moderasi beragama,” jelasnya saat penutupan kegiatan.

 

Direktur Penerangan Agama Islam, Ahmad Zayadi, menambahkan bahwa tantangan dakwah saat ini menuntut para dai muda untuk lebih inovatif. 

 

“Dai Gen Z harus bisa menyampaikan pesan agama dengan bahasa dan platform yang mereka pakai. Sebab kalau kontennya tidak sesuai kebutuhan umat, maka dakwah kita tidak akan menyentuh,” ujarnya dalam pembukaan pelatihan.

 

Hal senada disampaikan Kasubdit Dakwah, Amirullah. Menurutnya, pelatihan ini dirancang untuk mencetak pendakwah Gen Z yang moderat dan nasionalis.

 

“Oleh karena itu, dai muda perlu aktif di platform digital. Pelatihan ini juga menjadi kesempatan untuk berbagi ide antar peserta,” imbuhnya.

 

Dikonfirmasi NU Online Jatim pada Jumat (22/08/2025), salah satu delegasi asal Kabupaten Tuban, Mohammad Lathiful Wahab, mengaku program ini merupakan kesempatan emas bagi dai muda.

 

“Program ini adalah langkah yang sangat tepat untuk mencari kader dai muda yang bisa menebarkan Islam moderat di tengah derasnya arus teknologi digital. Saya berharap hadirnya program ini bisa berkelanjutan hingga menjadi program unggulan di Kemenag pusat,” ujarnya.

 

20 kader dai muda asal Jawa Timur dinilai memiliki kapasitas keilmuan, semangat dakwah digital, serta kepedulian terhadap masyarakat. Mereka diharapkan mampu menjadi wajah dakwah muda yang membawa semangat Islam moderat dan berkontribusi nyata bagi kemajuan bangsa.

 

Dai Muda Kemenag RI asal Jawa Timur:

  1. Mohammad Lathiful Wahab (Kabupaten Tuban)
  2. Ahmad Yaafi Kholilurrohman (Kabupaten Jember)
  3. Muhammad Iqbal Rahman (Kabupaten Mojokerto)​​​​​​​
  4. Rofiq Jazirah (Kabupaten Probolinggo)​​​​​​​
  5. Rijal Mujahidin Sabililhaq (Kabupaten Pacitan)​​​​​​​
  6. Muhammad Thufail Hilmi Daffa (Kabupaten Sidoarjo)​​​​​​​
  7. Anisa Nurus Sholikah (Kabupaten Tuban)
  8. Ulung Titah Suharta (Kabupaten Trenggalek)​​​​​​​
  9. Moh. Anang Khumaidi (Kabupaten Bojonegoro)
  10. Intan Firdausi Nuzula (Kabupaten Sidoarjo)​​​​​​​
  11. Daffa Arif Fadhilah (Kota Malang)​​​​​​​
  12. Eurika Tri Filza Yuniar (Kabupaten Bangkalan) 
  13. Mawa Noviana Nadiyatus Sholichah (Kabupaten Kediri)​​​​​​​
  14. Meyta Citra Nur Wakhidah (Kabupaten Mojokerto)​​​​​​​
  15. ⁠Faqih Zaenal Abidin (Kota Batu)​​​​​​​
  16. Moh. Barizil Haq (Kabupaten Kediri)
  17. Siti Nurjanah (Kabupaten Tuban)
  18. M. Ainun Fajrur Rohmain (Kabupaten Kediri)
  19. M. Farid Nurromadhon (Kabupaten Tulungagung)​​​​​​​
  20. Amirudin (Kabupaten Jombang)
 

Dari 20 nama di atas adalah kader dai muda Jawa Timur yang nantinya akan memberikan kontribusinya terhadap masyarakat. Harapannya, para dai bisa bekerja sama dengan Kemenag Pusat, Provinsi atau daerah untuk menyukseskan kegiatan yang dirancangkan.