Malang Raya

Moloekatan Gus Miek Malang Raya Peringati Haul ke-92 Mbah Thohir

Senin, 30 Juni 2025 | 12:00 WIB

Moloekatan Gus Miek Malang Raya Peringati Haul ke-92 Mbah Thohir

Suasana Majelis Dzikrul Ghofilin Moloekatan Gus Miek rutin malam Senin Pon. (Foto: NOJ/Moch Miftachur Rizki)

Malang, NU Online Jatim

Ratusan jamaah dari berbagai wilayah Malang Raya memadati Masjid At-Thohiriyah, Bungkuk, Pagentan, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Ahad (29/06/2025) malam. Kehadiran mereka dalam rangka mengikuti Majelis Dzikrul Ghofilin Moloekatan Gus Miek yang rutin digelar setiap malam Senin Pon, sekaligus memperingati haul ke-92 tahun wafatnya Mbah Thohir Bungkuk, seorang ulama kharismatik yang sangat dihormati.


Kegiatan ini dihadiri ratusan jamaah dari berbagai wilayah di Malang Raya. Mereka datang dengan niat tulus untuk bersilaturahim, berdzikir bersama, serta mengenang jasa dan perjuangan spiritual Mbah Thohir dalam menyebarkan nilai-nilai Islam yang ramah, santun, dan menyejukkan.


Ketua Korda Molekatan Gus Miek Malang Raya, Muhammad Syafi’i menyampaikan, peringatan haul ini merupakan bentuk penghormatan dan pengabdian kepada sosok ulama yang sangat dihormati oleh para santri dan masyarakat luas.


“Pada malam ini kita bersama-sama memperingati Haul Mbah Thohir yang ke-92. Kami dari Moloekatan Gus Miek Majelis Dzikrul Ghofilin ingin terus berkhidmat kepada beliau dengan meneladani perjuangan dan semangat keistiqamahan beliau dalam menjalani kehidupan,” katanya saat di konfirmasi NU Online Jatim.


Menurutnya, Mbah Thohir merupakan seorang mursyid thariqah yang istiqamah dalam menjalankan ibadah maupun menjalin muamalah dengan sesama manusia. Keteladanan inilah yang menjadi inspirasi utama bagi para jamaah, khususnya generasi muda agar tidak hanya memperdalam sisi spiritual, tetapi juga menjadi pribadi yang bermanfaat bagi masyarakat.


Abah Syafi’i sapaannya berharap, melalui kegiatan ini para pengunjung dan masyarakat yang hadir dapat meneladani sikap istiqamah Mbah Thohir dalam beribadah dan bermuamalah kepada sesama.


“Harapan kami, melalui kegiatan ini para jamaah dapat semakin termotivasi untuk menjaga keseimbangan antara ḥablum minallah (hubungan dengan Allah) dan ḥablum minannas (hubungan dengan sesama manusia) sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Mbah Thohir sepanjang hidupnya,” harapnya.


Kegiatan yang berlangsung hingga larut malam ini diisi dengan dzikir dan doa bersama, serta dihadiri tokoh-tokoh agama, termasuk Gus Thuba Topo Broto Maneges, cucu KH Hamim Tohari Jazuli (Gus Miek).


Selain sebagai bentuk penghormatan, haul ini menjadi momen mempererat silaturahim, memperdalam keimanan, dan menguatkan ukhuwah Islamiyah. Peringatan Haul ke-92 Mbah Thohir menegaskan bahwa ajaran dan keteladanannya tetap hidup dan membumi, menjadi warisan spiritual yang memperkuat karakter umat di era modern.