Ponorogo, NU Online Jatim
Pimpinan Anak Cabang (PAC) Jamiyatul Qurra wal Huffadh Nahdlatul Ulama (JQHNU) Babadan, Ponorogo menggelar semaan Al-Qur’an 77 majelis, Selasa (23/08/2022). Kegiatan yang bekerja sama dengan Pemerintah Desa Babadan itu dalam rangka menyemarakkan HUT ke-77 RI dan Haul Kiai Ageng Umar Shodiq, tokoh penyiar agama Islam di Ponorogo.
"Jadi, ini momennya untuk memperingati Haul Kiai Ageng Umar Shodiq dan HUT ke-77 RI. Makanya, kami mengadakan khatmil Al-Qur’an di 77 majelis," kata Sofyan Al Jauhari, Wakil Ketua PAC JQHNU Babadan.
Ia menjelaskan, jumlah 77 majelis tersebut dipilih karena dilatarbelakangi atas 77 tahun Indonesia merdeka. Kegiatan tersebut diadakan di sejumlah titik di Desa Babadan dan beberapa desa sekitar di Kecamatan Babadan.
"Dari 77 majelis tersebut yang paling banyak di Desa Babadan, sedangkan yang di luar Desa Babadan ada 15 majelis. Ada yang di masjid, mushala, serta rumah penduduk yang kebetulan minta untuk ditempati," terangnya.
Dirinya menambahkan, sebanyak 350 hafidz atau penghafal Al-Qur’an didatangkan dalam agenda tersebut. Mereka berasal dari Kabupaten Ponorogo serta beberapa daerah sekitar Ponorogo, seperti Madiun, Pacitan, Nganjuk, Tulungagung, hingga Mojokerto.
"Kita berusaha mensyiarkan Al-Qur’an salah satunya dengan khatmil qur’an yang harapannya agar desa yang ditempati ini mendapatkan keberkahan Al-Qur’an," jelasnya.
Sementara Kepala Desa Babadan Indra Wahyudi mengungkapkan, Haul Kiai Ageng Umar Shodiq sudah kali ketiga digelar, yang tahun ini bertepatan dengan HUT ke-77 RI.
"Kali ini pelaksanaannya berbarengan dengan HUT ke-77 RI yang biasanya diadakan pada bulan Muharram. Sudah tiga tahun sejak 2020 lalu kegiatan ini dilaksanakan. Alhamdulillah, kegiatan berjalan dengan lancar dan baik atas kerja sama antara Pemerintah Desa, ulama NU dan masyarakat," terangnya.
Diketahui, acara ini dihadiri oleh Rais PCNU Ponorogo KH Muhammad Sholihan Alhafidz, Rais MWCNU Babadan KH Romdloni Fahrur, dan banom NU Desa Babadan. Hadir pula Forkopimka Babadan, Pemerintah Desa Babadan, serta masyarakat setempat.
