Metropolis

Respons Sekretaris Asnuter Mojokerto terkait Kambing Makan Sampah Jelang Idul Adha

Selasa, 27 Mei 2025 | 16:00 WIB

Respons Sekretaris Asnuter Mojokerto terkait Kambing Makan Sampah Jelang Idul Adha

Kambing makan secara sembarangan.(Foto: NOJ/limadetik.com)

Mojokerto, NU Online Jatim

Menjelang Hari Raya Idul Adha 2025, salah satu ritual khusus pada momen tersebut adalah menyembelih hewan kurban. Nah, bila salah satu hewan kurban yakni kambing makan sampah dan tampak berkeliaran di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Mojokerto.


Seperti terlihat di TPA Randegan, Kota Mojokerto. Terlihat, kambing makan sampah dilepas secara liar oleh pemilik. Mirisnya, hewan yang sering dikurbankan saat Idul Adha datang ini makan secara sembarangan.

ADVERTISEMENT BY OPTAD


Kambing-kambing ini tampak memakan sampah organik maupun non organik. Menurut Sekretaris Aswaja NU Center (Asnuter) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Mojokerto, Ulil Abshor Cholish merespons tentang bagaimana kesehatan hewan kurban yang melahap makanan tidak layak sebelum dikurbankan.


“Jawaban singkat kami, fenomena tersebut sudah beberapa kali dibahas para kiai dalam forum bahtsul masail dan hukumnya makruh jika kotoran atau najis yang dimakan oleh hewan kurban sampai mengubah rasa dagingnya. Jika tidak, maka boleh (halal) dikonsumsi. Hal ini dianalogikan dengan ikan lele yang dibudidayakan dalam septic tank,” ujarnya yang dikutip dari limadetik.com, Selasa (27/05/2025).

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Gus Ulil sapaan akrabnya mengatakan, sebelumnya memang tidak terdapat imbauan khusus dan terbuka perihal fenomena yang dimaksud. Terutama soal pengawasan terhadap apa yang dimakan oleh hewan kurban menjelang penyembelihan saat Idul Adha.


“Sebab, hal ini sudah maklum bahwa prinsip makanan dalam Islam itu halalan thayyiban yang berarti halal dan baik. Tentu di antara prinsip tersebut adalah menjaga kesehatan seperti higienis, bergizi, dan tidak membahayakan (kesehatan),” tuturnya.

ADVERTISEMENT BY OPTAD


Menurutnya, imbauan pemeriksaan hewan kurban selalu disampaikan tiap tahun lewat kerja sama dengan dinas peternakan setempat. “Memang tidak mungkin diperiksa semua hewan kurban. Namun, setidaknya diperiksa secara intens. Kami juga menginisiasi beberapa kali pelatihan Juru Sembelih Halal (Juleha) dan terbentuk organisasinya di berbagai daerah,” tandasnya.


Untuk perayaan Idul Adha tahun ini, warga juga berharap kesehatan hewan kurban menjadi atensi berbagai pihak. Tidak hanya pemeriksaan tentang potensi adanya penyakit, termasuk pula bahan makanan yang dimakan oleh hewan kurban.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

ADVERTISEMENT BY ANYMIND