Ada cerita yang sempat bikin almaghfurlah KH Abdurrahman Wahid berpikir agak lama. Jarang lho, sekelas Gus Dur sampai harus berpikir keras.
Namun bukan Gus Dur namanya bila tidak mampu menebak teka-teki, termasuk singkatan yang dilontarkan orang Madura.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Kejadian terjadi saat putra KH A Wahid Hasyim ini berkunjung ke rumah salah seorang kiai kampung di Madura.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Saat santai, tiba-tiba datang bertamu seorang tokoh masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Gus Dur: Siapa nama sampean?
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Tamu: Saya Mad Rois, Gus.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Gus Dur: Yang bener itu Muhammad Rois.
Tamu: Ya, Gus.
Gus Dur: Siapa bapak sampean?
Tamu: Mad Ruslan, Gus.
Gus Dur: Yang bener Muhammad Ruslan.
Tamu: Bettul, Gus.
Gus Dur: Rumah sampean di mana?
Tamu: Dekat sini, Gus. Ini ke selatan ada Muhammad Rasah, pas di sampingnya.
Jawaban tamu ini membuat Gus Dur terdiam sejenak sekaligus berpikir, apa maksudnya.
Lalu Gus Dur mengatakan: Maksud sampean madrasah?
Tamu: Ya, bettul, Gus.
Semua yang ada di ruangan itu tertawa.
Kepada almaghfurlah Gus Dur, alfatihah.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND