Siapa yang tak kenal Qarun? Sosok yang menjadi asal mula istilah harta karun, sebuah identitas penumpukan harta yang disebabkan tidak dipergunakan secara bijak. Jika direlevansikan dengan film kartun, kita pun diingatkan dengan sosok Paman Gober, paman dari Donal Bebek yang memiliki gudang uang emas sebagai bentuk mubadzirnya sesuatu hal yang seharusnya bernilai tinggi, namun hanya dipergunakan cukup sebagai benda mati.
Kembali pada Qarun (Bahasa Arab قارون ), sepupu Nabi Musa yang disebut dalam Al-Qur’an sebanyak empat kali sebagai bentuk teguran agar umat muslim selalu bermuhasabah diri atau mengintrospeksi diri sendiri atas sikap terhadap kekayaan duniawi. Dikisahkan dalam Al-Qur’an maupun sejarah Islam, Qarun memiliki awal kehidupan sangat miskin dan memiliki banyak anak. Sehingga pada suatu kesempatan ia meminta Musa untuk mendoakannya kepada Allah, yang ia pinta adalah kekayaan harta benda dan permintaan tersebut dikabulkan oleh Allah.
Dikisahkan pula dalam Al-Qur'an, ia juga sering mengambil harta dari Bani Israel yang lain dan ia memiliki ribuan gudang harta melimpah ruah, penuh berisikan emas dan perak. Begitu kayanya Qarun sehingga kunci-kunci harta bendanya harus dipikul oleh beberapa orang "Usbah" atau sekelompok orang disebabkan beratnya harta benda yaitu emas dan perak yang dipikul.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Kekayaan yang dimiliki Qarun, ternyata membuatnya kufur nikmat dan kikir. Ia terus merasakan kekurangan atas harta benda sehingga terus menerus ingin mendapatkan harta lagi dan lagi. Sedangkan ia sendiri tidak ingin secuil pun emas maupun peraknya dimiliki orang lain. Ketidakpuasannya atas harta benda pun membuatnya semakin melupakan kewajibannya pada sang Pencipta. Hingga akhirnya, ia diberi azab oleh Allah SWT, yaitu tertimbun beserta harta bendanya ke dalam tanah dalam waktu semalam, dan menjadikan tempat tersebut dikenal sebagai Danau Qarun yang terletak di daerah Al-Fayyum, Mesir.
Kisah Qarun tersebut secara sosial, menjadi bentuk karakter kemiskinan kultural, yaitu sebuah sikap yang tidak ingin kerja keras, melainkan ingin mendapatkan kekayaan dengan mudah dan tidak pernah merasakan pertambahan kenikmatan atas kekayaan yang dimiliki. Dengan kata lain, selalu merasa miskin dan miskin, namun enggan berupaya mendapatkan kekayaan dengan cara wajar. Itulah Qarun, ia hanya ingin mendapatkan kekayaan dengan cara mengambil hak orang lain dengan beragam cara, namun tidak pernah mendapatkan kepuasan, melainkan selalu merasa kurang atas apa yang didapatkannya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Karaker Qarun tentu menjadi problem serius untuk bangsa ini jikalau ada anak bangsa yang memiliki karakter tersebut. Anak bangsa yang enggan berbuat pengabdian untuk bangsa Indonesia, melainkan hanya ingin mendapatkan kekayaan dengan cara instan tanpa menyadari etika dan moral, tentu akan menjadi penyakit mental yang menjadi potret miskinnya sisi humanisme manusia itu sendiri.
Sedangkan dalam Islam, sangat terang benderang sebuah anjuran kepada umat muslim, yaitu yang disebutkan dalam salah satu hadis: “Dari Abu Hurairah ra, Nabi SAW bersabda: ‘Kaya itu bukanlah karena banyaknya harta benda, tetapi kaya itu adalah kaya hati.”
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Dan dalam hadis yang lain, dari ‘Imran bin Hushain ra, Nabi SAW bersabda: “Aku pernah mengamat-amati di dalam surga, lalu aku melihat yang terbanyak dari penghuninya adalah orang-orang miskin.” Maksud orang miskin dalam neraka adalah orang berkarakter miskin, yaitu mereka yang merasa selalu kurang atas apa yang diterima dan karena ketidakpuasannya dan mental miskinnya, mereka pun enggan secuil pun memberikan sedekah pada orang lain.
Maka bagaimana kita memiliki kebahagiaan hati yang sekaligus financial freedom? Dan marilah kita berdoa sebagaimana yang tertuang dalam surat Al Ahqaf ayat 15: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri".
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
ADVERTISEMENT BY ANYMIND