Hadirkan Mantan Teroris, IPNU-IPPNU di Bojonegoro Bentengi Diri dari Radikalisme
Sabtu, 19 Juni 2021 | 23:00 WIB

Talk Show kebangsaaan yang diadakan PAC IPNU-IPPNU Temayang Kabupaten Bojonegroro. (Foto: NOJ/ Luluk Ni'matul Rihmah).
Bojonegoro, NU Online Jatim
Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Temayang Kabupaten Bojonegoro menggelar ‘Talk Show Kebangsaan’, Sabtu (19/06/2021). Kegiatan yang dilaksanakan di MI Unggulan Nurul Huda Temayang ini menghadirkan Sofyan Tsauri, mantan narapidana kasus terorisme.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Adanya isu radikalisme yang sempat beredar di daerah Temayang membuat PAC IPNU-IPPNU berinisiatif mengadakan kegiatan bertema "Merawat Keberagaman NKRI, Mencegah Paham Radikalisme dan Terorisme Sejak Dini" tersebut.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Erna Ariza Fitri, Ketua PAC IPPNU Kecamatan Temayang mengatakan, inisiatif kecil ini dimaksudkan untuk membentengi diri dari radikalisme. Khususnya di masyarakat pedesaan yang masih awam terkait paham-paham tersebut.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
“Mengadakan acara semacam ini memang bukan tugas murni kami, tapi jika dibiarkan bisa menjadi boomerang sendiri untuk masyarakat, apalagi mengingat peran pelajar sebagai agen of change," kata Fitri sapaan akrabnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Dalam seminar tersebut, Sofyan Tsauri menjelaskan, banyaknya pertanyaan terkait mantan teroris yang melabeli dirinya mengindikasikan begitu masif dan bahayanya paham-paham radikalisme, intoleransi ataupun terorisme. Sehingga dirinya yang sempat menjadi polisi selama 13 tahun bisa terjerumus dalam kelompok teroris.
"Perekrutan dan doktrinasi paham terorisme, biasanya dilakukan saat seseorang berumur 15-27 tahun, atau usia pelajar dan usia produktif. Hal itu akan menjadi lebih mudah lagi apabila orang tersebut mempunyai banyak problem atau masalah dalam hidupnya," jelasnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Lebih lanjut, Sofyan mengatakan, rata-rata orang yang terjerumus dalam radikalisme dan juga terorisme adalah orang-orang yang tidak percaya dengan madzhab dan tidak bermadzhab. Biasanya dimulai dengan salah mengikuti pengajian, yang kemudian terjerumus dan terperangkap dalam lingkar radikalisme.
Adapun kegiatan talk show yang diadakan PAC IPNU-IPPNU Temayang ini juga dalam rangka pembukaan Konferensi Anak Cabang (Konferancab) yang ke-12.
Editor: Romza
ADVERTISEMENT BY ANYMIND