Lantik Rektor Unugiri Bojonegoro, Ketua PBNU Singgung Kebudayaan dan Peradaban
Rabu, 27 Januari 2021 | 17:30 WIB
Bojonegoro, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Prof Dr KH Said Aqil Siraj melantik langsung Rektor baru Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (Unugiri) Bojonegoro, secara virtual, Selasa (26/01/2021). Sejumlah jajaran rektorat beserta pejabat struktural Unugiri Bojonegoro, periode 2020-2024 ikut diambil sumpah.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Acara yang berlangsung melalui zoom tersebut tetap berjalan dengan khitmad. Acara tersebut turut dihadiri Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) beserta Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) Bojonegoro.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Sebelum melantik, Ketua PBNU, Kiai Said Aqil Siraj itu menanyakan terlebih dahulu kesiapan Rektor Unugiri Bojonegoro.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
"Apakah saudara sudah niat dengan sungguh-sungguh akan mengabdikan diri kepada Unugiri yang akan kita percayakan kepada saudara?," tanya Kiai Said.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
M Jauharul Ma'arif secara tegas menjawab kesanggupannya untuk mengemban amanah tersebut, memimpin lembaga pendidikan tinggi berlabel Nahdlatul Ulama.
Setelah itu, dirinya mengambil sumpah jabatan. Gus Afif berupaya memajukan dan membesarkan Unugiri Bojonegoro dengan penuh tanggung jawab, menjunjung tinggi kehormatan Islam, bangsa, dan negara, serta bekerja dengan jujur tertib dan semangat.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Usai pelantikan, Kiai Said dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada Rektor Unugiri Bojonegoro, sekaligus mendoakan agar diberi kekuatan lahir dan batin oleh Allah SWT dalam mengemban amanah.
"Selamat kepada Rektor yang telah dilantik, semoga dapat mengemban amanah mulia ini dengan baik, sesuai sumpah jabatan yang telah diucapkan," harapnya dalam sambutan.
Tak hanya itu, Kiai Said juga menekankan, Perguruan Tinggi NU didedikasikan untuk anak bangsa khususnya generasi Nahdliyin yang mempunyai spirit maju dan berperan aktif membangun peradaban melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu, mencetak generasi yang memiliki keimanan, ketaqwaan, dan keilmuan tinggi yang diilhami oleh tradisi Islam Nusantara. Menjaga dan membangun kebudayaan serta peradaban (al hadlarah wa ats tsaqafah).
"Ketiganya adalah sebuah keniscayaan untuk melahirkan generasi muda NU yang diharapkan mampu menjawab tantangan zaman," tegas ketua PBNU dua periode itu.
Penulis: M Yazid
Editor: Risma Savhira
ADVERTISEMENT BY ANYMIND