Pendidikan

Enam Mahasiswa Unusa Peroleh Juara dalam Berbagai Lomba

Senin, 13 Juni 2022 | 19:30 WIB

Enam Mahasiswa Unusa Peroleh Juara dalam Berbagai Lomba

Mahasiswa Unusa. (Foto: NOJ/humasunusa)

Surabaya, NU Online Jatim
Enam mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Surabaya) mendapat gelar juara dari dua kegiatan lomba berbeda. Tiga  mahasiswa Unusa atas nama Dwi Indah Fadhilatul Amanah, Alisyah Azzahra Putri, Anggita Lusiana Dewi berhasil meraih juara tiga pada lomba Management Administration Great Innovation Competition (MAGIC) National Business Plan Competition di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Sementara tiga lainnya atas nama Muhammad Fachruddin, Agung Firmansyah dan Azizatur Rofi'ah, meraih juara dalam ajang Lomba Debat Pendidikan se-Jawa Bali yang di oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pengembangan Intelektual dan Riset IAIN Madura.


 
Dwi Indah Fadhilatul Amanah, Alisyah Azzahra Putri, Anggita Lusiana Dewi, ketiganya meraih juara setelah membuat busnis plan Co-man yang merupakan produk cookies terbuat dari tepung umbi porang.


"Umbi porang memiliki kadar kalori paling rendah dibandingkan nasi dan umbi-umbian lainnya, selain itu umbi porang juga mengandung banyak zat gizi salah satunya sangat tinggi serat. Sehingga saat dijadikan cookies yang kami buat juga sangat cocok untuk mereka yang sedang menjalani program diet tapi tetap ingin nyemil," ungkap salah satu anggota dari Prodi S1 Gizi Unusa, Dwi Indah Fadhilatul Amanah.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

Dwi menambahkan jika timnya memilih untuk  menggunakan tepung porang karena ingin Indonesia memiliki banyak inovasi pengolahan dari umbi porang. Selama ini Indonesia hanya mengekspor bahan mentah dari umbi porang.

 

"Ke depan dengan salah satu ide yang kami cetuskan berupa cookies akan muncul inovasi-inovasi baru cara pengolahan umbi porang. Sehingga menambah nilai ekonomi dari umbi porang dan mampu membantu perekonomian para petani porang yang cukup banyak di Jawa Timur," ungkap Dwi.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

Dwi mengungkapkan bahwa kesulitan yang dialami saat mengolah umbi porang adalah karena termasuk jenis tanaman tahunan. Sehingga harus menunggu hingga satu sampai dua tahun baru bisa dipanen. 

 

“Selain itu harga tepung porang juga cukup mahal dan harganya di pasaran tidak stabil, jadi dalam mengolahnya menjadi tepung kami langsung berkerja sama dengan petani untuk membelinya," ucap Dwi.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

Sementara tiga mahasiswa lainnya, Muhammad Fachruddin, Agung Firmansyah, dan Azizatur Rofi'ah, meraih juara dua debat pendidikan. 

 

"Kami puas dengan hasil ini. Kami senang bisa memberikan tropi dan prestasi untuk kampus, jadi prestasi ini berkat dukungan dari semua orang yang mendukung kami," jelas Fachruddin.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

Fachruddin menjelaskan jika dirinya dan dua temannya mempersiapkan lomba tersebut sangat singkat. "Kami hanya berbekal yakin agar berhasil meraih prestasi tersebut. Kami berharap dengan prestasi ini bisa menjadi pengalaman dan melecut semangat," pungkasnya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND