Pustaka

Kitab Risalatul Mahidh: Penjabaran Problematika Darah Wanita.

Rabu, 25 September 2024 | 21:30 WIB

Kitab Risalatul Mahidh: Penjabaran Problematika Darah Wanita.

Cover halaman depan kitab Risalah Mahidh karya KH. Ardani Ahmad (Foto:NOJ/karomi)

Haid atau menstruasi merupakan masalah yang lumrah terjadi bagi kaum perempuan. Setiap perempuan yang mengalami fase menuju dewasa pasti akan mengalami hal ini sebagai tanda bahwa dia telah dinyatakan baligh dan menjadikan dia berkewajiban penuh menjalankan syariat Islam sebagai seorang mukallaf. 
 

Berkenaan dengan permasalahan menstruasi, tentunya harus memilki literatur khusus yang membahasnya. Kitab yang berkaitan tentang menstruasi bisa dibilang telah banyak beredar di kalangan pesantren. Bahkan menjadi buku pedoman dalam memahami seluk beluk menstruasi. Misalnya kitab yang berjudul Risalatul Mahidh yang dikarang oleh salah satu ulama asal Blitar yaitu KH  Ardani Ahmad.
 

Kitab ini merupakan salah satu kitab yang wajib dikaji di pesantren salaf, seperti pondok pesantren Al-Falah Ploso, Mojo, Kediri. Pengarang kitab, KH. Ardani Ahmad merupakan santri dari salah satu pondok pesantren besar di Jawa Timur yakni Al-Falah Ploso, Mojo, Kediri.
 

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

Materi dalam kitab ini disajikan secara detail sesuai dengan madzhab Syafi'i. Beberapa keterangan dinukil dari kitab klasik madzhab Syafi'i seperti kitab Hasyiyah al-Bajuri 'ala Fathul Qorib Mujib karya Syekh Ibrahim bin Muhammad Al Bajuri, Hasyiyah Bujairomi 'ala Syarh Manhajut Thullab karya Syekh Sulaiman bin Muhammad al-Bujairomi, juga kitab Fathul Wahhab karya Syekh Zakariya al-Anshori dan kitab-kitab yang lain.
 

Selain berasal dari kitab-kitab Syafi'iyyah yang mu'tabar, kitab ini juga dibantu oleh keterangan table, agar para santri bisa mengetahui gambaran dari permasalahan "darah wanita" yang cukup rumit. Khusus bagi masyarakat awam yang ingin lebih mudah untuk memahami, kitab ini sudah memiliki versi terjemahan bahasa Indonesia dan diberi keterangan tambahan agar para masyarakat lebih mudah untuk bisa mempelajari kitab ini. 
 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

Kitab karya KH Ardani ini berbentuk penjabaran macam-macam keadaan seorang wanita yang mengalami haid secara lengkap dalam bentuk tabel serta berbahasa Arab. Walaupun agak rumit, kitab ini didesain untuk membantu para pelajar santri untuk memahami keterangan dalam kitab kuning yang terkesan rumit, serta menjaga keautentikan kitab-kitab salaf.
 

Kitab ini diawali dengan muqaddimah yang berisi pujian kepada Allah, shalawat kepada Nabi Muhammad,  pengenalan seputar darah haid, misalnya definisi haid, nama lain darinya, hewan yang juga mengalami haid, warna dan sifat darah haid, serta sifat yang dijadikan acuan haid ketika terjadi perbedaan darah.
 

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

Kemudian memasuki pembahasan haid meliputi batas minimal haid, batas maksimal haid, serta masa umumnya keluar darah haid serta dijelaskan macam darah-darah istihadhoh yang mempunyai 7 macam. Setelahnya juga diperjelas dengan tabel yang menjabarkan bentuk-bentuk tersebut beserta hal-hal yang berkaitan dengannya yang total berjumlah 22 tabel. 
 

Tabel-tabel tersebut menjelaskan tentang ukuran haid dan suci, menerangkan darah yang terputus-putus yang mencapai batas minimal dan yang kurang dari batas minimal haid, tabel mubtada'ah (wanita yang pertama kali haid) mumayyizah (wanita yang bisa membedakan darah haid atau mengalami perbedaan darah), tabel mubtada'ah ghoiru mumayyizah dan ragam permasalahannya.
 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

Setelah menerangkan pembahasan haid, kemudian kitab ini mulai membahas permasalahan nifas. Diawali dengan pengertian darah nifas, kemudian batasan darah dikatakan nifas, serta hukum darah ketika melewati 60 hari yang juga dijabarkan melalui 8 tabel, seperti: tabel darah nifas, tabel mubtada'ah mumayyizah dalam haid dan nifas, tabel mubtada'ah ghoiru mumayyizah dalam haid dan nifas, tabel mu'taadah mumayyizah dalam haid dan nifas, tabel mu'taadah ghoiru mumayyizah yang menjaga adat atau siklus haid dan nifasnya dan seterusnya.
 

Sedangkan bagian akhir kitab ini membahas tentang shalat yang wajib diqodho ketika maani' sholat (hal yang mencegah seseorang melakukan sholat semisal haid) hilang di salah satu waktu sholat. Kemudian juga menerangkan ketika ada maani' yang muncul di salah satu waktu sholat sedangkan sebelumnya, dia punya waktu yang cukup untuk melakukan sholat, maka sholat mana saja yang harus qadla'.
 

Penutup dari pembahasan kitab ini adalah seputar hukum mempelajari ilmu haid bagi kaum perempuan, dan bagaimana hukum seorang suami ketika istrinya tidak mengetahui permasalahan haid. Dari sini dapat disimpulkan bahwa kitab Risalatul Mahidh ini, walaupun menggunakan bahasa Arab, tapi sangat cocok bagi pelajar atau santri yang ingin mempelajari hukum haid secara utuh berdasarkan madzhab Syafi'i.
 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

Identitas Kitab:
Judul: Risalatul Mahidh
Penulis: KH. Ardani Ahmad
Penerbit: Pondok Pesantren Al-Falah Ploso Kediri
Tahun Penerbitan: 1995
Tebal Kitab: 24 halaman
Peresensi: Muhammad Rafly Abdurrahim, Mahasantri Ma'had Aly Al-Falah Ploso, Program Baznas

 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND