Mbah Marzuqi, Istiqomah Jamaah dan Ingin Meninggal di Masjid Al-Akbar Surabaya
Sabtu, 31 Oktober 2020 | 23:30 WIB
Surabaya, NU Online Jatim
Mbah Marzuqi, kakek berusia 90 tahun, adalah salah satu sosok inspiratif yang patut dijadikan panutan bagi kaum millenial. Dalam usianya yang menginjak satu abad tersebut, beliau aktif membantu kelancaran pelaksanaan ibadah di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, yang terletak di seberang kantor PWNU Jawa Timur.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Keseharian yang dikerjakan Mbah Marzuqi di masjid mulai dari merapikan penataan al-Qur’an yang telah dibaca oleh jamaah, dan tak jarang pula menggantikan mu’adzin yang bertugas untuk mengumandangkan adzan kala waktu shalat tiba.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Jarak tempuh antara rumah Mbah Marzuqi dan Masjid Nasional Al-Akbar kurang lebih 5 kilometer. Cukup jauh untuk orang seusianya yang hanya dengan mengandalkan sebuah sepeda listrik sebagai sarana transportasi. Sepeda tersebut adalah hadiah dari salah seorang jamaah masjid yang merasa kagum dengan kegigihan Mbah Marzuqi dalam rutinitas kesehariannya berkhidmat di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Mbah Marzuqi meyakini, hidup di dunia hanyalah sementara dan pada akhirnya akan kembali kepada yang Maha Kuasa. “Urip ning ndunyo mung sedelo, mengko mbalik nang Sing Kuwos. Hidup di dunia hanya sementara, nanti akan kembali kepada Yang Maha Kuasa,” ujarnya kepada NU Online Jatim.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Ia juga berkisah bahwa keterikatan hatinya terhadap masjid muncul dari kebiasan sejak kecil saat mendiang kedua orang tuanya seringkali mengajaknya ke masjid untuk menunaikan ibadah bersama. Hal inilah yang menumbuhkan kecintaan Mbah Marzuqi untuk senantiasa melaksanakan shalat lima waktu berjamaah di masjid Al-Akbar hingga kini.
Setiap selesai berjamaah Shalat Subuh, Mbah Marzuqi rutin membaca Al-Quran sembari menunggu waktu Shalat Dhuha. Dia pulang ke rumah setelah menjalankan Sholat Dhuha dan kembali lagi ke masjid sebelum tiba waktu adzan Dzuhur. Saat shalat berjamaah, dirinya selalu berusaha istiqomah di bagian shof terdepan di belakang imam.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Kuswadi juga bercerita bahwa keinginan sosok tua berkulit sawo matang itu menyampaikan harapannya agar kelak dia wafat saat berada di Masjid Al Akbar Surabaya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND